4 Hal yang Harus Dihindari saat Berbuka
Salah satu saat yang paling dinanti-nantikan dalam bulan puasa adalah pada saat berbuka. Namun, tak jarang, sesaat setelah berbuka, tubuh justru terasa bertambah lemas dan malas untuk beribadah. Apa pasal? Mungkin saja, karena makanan dan minuman yang dipilih pada saat berbuka kurang tepat. Atau juga karena berbuka puasa seakan menjadi ajang balas dendam, menyantap semua yang ada atau jenis hidangan tertentu dalam porsi yang serba “terlalu”.
Ingin tahu beberapa “terlalu” yang dapat menyebabkan tubuh justru bertambah lemas setelah berbuka puasa? Ini dia:
1.Terlalu banyak minum
Tenggorokan yang terasa kering seharian membuat tak sedikit orang berbuka dengan cara minum sebanyak-banyaknya. Hal ini dapat menimbulkan perasaan kurang nyaman pada lambung, seperti terasa kembung, mual dan begah. Maka untuk menghindarinya, lebih baik minum sedikit demi sedikit yang diatur mulai dari saat berbuka hingga menjelang tidur dan saat sahur. Dua gelas saat berbuka, empat gelas secara bertahap sampai menjelang tidur dan dua gelas lagi di waktu sahur.
2.Terlalu banyak menyantap makanan manis
Saking menginginkan tenaga cepat pulih, sebagian orang melampiaskannya dengan menyantap makanan manis secara berlebihan pada saat berbuka. Padahal, makanan manis yang dikonsumsi dalam jumlah besar akan mengakibatkan lonjakan insulin dalam tubuh. Hal ini juga dapat membuat tubuh merespon penimbunan lemak dengan lebih cepat. Selain membuat tubuh terasa tidak nyaman, hal ini juga dapat menyebabkan berat badan justru naik di bulan puasa.
3.Terlalu banyak menyantap makanan dan minuman dingin
Sesuatu yang terasa dingin memang sangat menggiurkan untuk disantap saat berbuka. Namun langsung menyantap makanan dan minuman dingin pada saat berbuka, apalagi jika dikonsumsi berlebihan, akan menimbulkan ketidakseimbangan suhu dalam tubuh setelah seharian berpuasa. Hal ini juga bisa memicu penyakit flu dan radang tenggorokan. Jadi jika ingin makan atau minum sesuatu yang dingin, sebaiknya setelah lambung terisi dengan karbohidrat kompleks dan dalam jumlah secukupnya saja.
4.Terlalu banyak makan yang bergoreng dan berlemak
Cemilan jenis gorengan juga dapat menimbulkan efek negative pada tubuh jika disantap berlebihan saat berbuka. Makanan yang sarat lemak ini sulit diproses oleh hati, bisa menghambat saluran pencernaan dan menyebabkan keasaman dalam tubuh.
Kesimpulannya, segala sesuatu yang serba “terlalu” atau berlebihan akan memberikan efek negative pada tubuh. Maka, marilah kita mengikuti anjuran Rasulullah SAW dalam hal mengonsumsi makanan dan minuman, yang salah satunya adalah mengonsumsi dalam batas yang wajar serta sesuai keperluan tubuh, sebagaimana hadits berikut :
"Tidak ada satu wadah pun yang diisi oleh Bani Adam, lebih buruk daripada perutnya. Cukuplah baginya beberapa suap untuk memperkokoh tulang belakangnya agar dapat tegak. Apabila tidak dapat dihindari, cukuplah sepertiga untuk makanannya, sepertiga lagi untuk minumannya, dan sepertiga lagi untuk nafasnya." (HR Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban dalam Shahihnya yang bersumber dari Miqdam bin Ma’ di Kasib)
Salah satu saat yang paling dinanti-nantikan dalam bulan puasa adalah pada saat berbuka. Namun, tak jarang, sesaat setelah berbuka, tubuh justru terasa bertambah lemas dan malas untuk beribadah. Apa pasal? Mungkin saja, karena makanan dan minuman yang dipilih pada saat berbuka kurang tepat. Atau juga karena berbuka puasa seakan menjadi ajang balas dendam, menyantap semua yang ada atau jenis hidangan tertentu dalam porsi yang serba “terlalu”.
Ingin tahu beberapa “terlalu” yang dapat menyebabkan tubuh justru bertambah lemas setelah berbuka puasa? Ini dia:
1.Terlalu banyak minum
Tenggorokan yang terasa kering seharian membuat tak sedikit orang berbuka dengan cara minum sebanyak-banyaknya. Hal ini dapat menimbulkan perasaan kurang nyaman pada lambung, seperti terasa kembung, mual dan begah. Maka untuk menghindarinya, lebih baik minum sedikit demi sedikit yang diatur mulai dari saat berbuka hingga menjelang tidur dan saat sahur. Dua gelas saat berbuka, empat gelas secara bertahap sampai menjelang tidur dan dua gelas lagi di waktu sahur.
2.Terlalu banyak menyantap makanan manis
Saking menginginkan tenaga cepat pulih, sebagian orang melampiaskannya dengan menyantap makanan manis secara berlebihan pada saat berbuka. Padahal, makanan manis yang dikonsumsi dalam jumlah besar akan mengakibatkan lonjakan insulin dalam tubuh. Hal ini juga dapat membuat tubuh merespon penimbunan lemak dengan lebih cepat. Selain membuat tubuh terasa tidak nyaman, hal ini juga dapat menyebabkan berat badan justru naik di bulan puasa.
3.Terlalu banyak menyantap makanan dan minuman dingin
Sesuatu yang terasa dingin memang sangat menggiurkan untuk disantap saat berbuka. Namun langsung menyantap makanan dan minuman dingin pada saat berbuka, apalagi jika dikonsumsi berlebihan, akan menimbulkan ketidakseimbangan suhu dalam tubuh setelah seharian berpuasa. Hal ini juga bisa memicu penyakit flu dan radang tenggorokan. Jadi jika ingin makan atau minum sesuatu yang dingin, sebaiknya setelah lambung terisi dengan karbohidrat kompleks dan dalam jumlah secukupnya saja.
4.Terlalu banyak makan yang bergoreng dan berlemak
Cemilan jenis gorengan juga dapat menimbulkan efek negative pada tubuh jika disantap berlebihan saat berbuka. Makanan yang sarat lemak ini sulit diproses oleh hati, bisa menghambat saluran pencernaan dan menyebabkan keasaman dalam tubuh.
Kesimpulannya, segala sesuatu yang serba “terlalu” atau berlebihan akan memberikan efek negative pada tubuh. Maka, marilah kita mengikuti anjuran Rasulullah SAW dalam hal mengonsumsi makanan dan minuman, yang salah satunya adalah mengonsumsi dalam batas yang wajar serta sesuai keperluan tubuh, sebagaimana hadits berikut :
"Tidak ada satu wadah pun yang diisi oleh Bani Adam, lebih buruk daripada perutnya. Cukuplah baginya beberapa suap untuk memperkokoh tulang belakangnya agar dapat tegak. Apabila tidak dapat dihindari, cukuplah sepertiga untuk makanannya, sepertiga lagi untuk minumannya, dan sepertiga lagi untuk nafasnya." (HR Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban dalam Shahihnya yang bersumber dari Miqdam bin Ma’ di Kasib)
0 komentar:
Posting Komentar