Kamis, 30 Juni 2016

Kunci Mengenal Allah

Anak Kunci Mengenal Allah

Mengenal diri itu adalah “Anak Kunci” untuk Mengenal Alloh.   Hadis ada mengatakan :
MAN ‘ARAFA NAFSAHU FAQAD ‘ARAFA RABBAHU (Siapa yang kenal kenal dirinya akan Mengenal Alloh)
  • Firman Alloh Taala : Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al Qur’an itu adalah benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu..? (QS. 41:53)
  • Tidak ada hal yang melebihi diri sendiri.  Jika anda tidak kenal diri sendiri, bagaimana anda hendak tahu hal-hal yang lain..?  Yang dimaksudkan dengan Mengenal Diri itu bukanlah mengenal bentuk lahir anda, tubuh, muka, kaki, tangan dan lain-lain anggota anda itu.  karena mengenal semua hal itu tidak akan membawa kita mengenal Alloh.  Dan bukan pula mengenal perilaku dalam diri anda yaitu bila anda lapar anda makan,  bila dahaga anda minum,  bila marah anda memukul dan sebagainya.  Jika anda bermaksud demikian,  maka binatang itu sama juga dengan anda.  Yang dimaksudkan sebenarnya mengenal diri itu ialah:
  • Apakah yang ada dalam diri anda itu..? Dari mana anda datang..? Kemana anda pergi..? Apakah tujuan anda berada dalam dunia fana ini..? Apakah sebenarnya bagian dan apakah sebenarnya derita..?
  • Sebagian daripada sifat-sifat anda adalah bercorak kebinatangan.  Sebagian pula bersifat Iblis dan sebagian pula bersifat Malaikat.  Anda hendaklah tahu sifat yang mana perlu ada,  dan yang tidak perlu.   Jika anda tidak tahu,   maka tidaklah anda tahu di mana letaknya kebahagiaan anda itu.
  • Kerja binatang ialah makan,  tidur dan berkelahi.  Jika anda hendak jadi binatang,  buatlah itu saja.  Iblis dan syaitan itu sibuk hendak menyesatkan manusia,  pandai menipu dan berpura-pura.  Kalau anda hendak menurut mereka itu,   lakukan sebagaimana kerja-kerja mereka itu.  Malaikat sibuk dengan memikir dan memandang Keindahan Ilahi.  Mereka bebas dari sifat-sifat kebinatangan.
  • Jika anda ingin bersifat dengan sifat KeMalaikatan,  maka berusahalah menuju asal anda itu agar dapat anda mengenali dan menuju pada Alloh Yang Maha Tinggi dan bebas dari belenggu hawa nafsu.  Sebaiknya hendaklah anda tahu kenapa anda dilengkapi dengan sifat-sifat kebintangan itu.
  • Adakah sifat-sifat kebinatangan itu akan menaklukkan anda atau adakah anda menakluki mereka..?.  Dan dalam perjalanan anda ke atas martabat yang tinggi itu,  anda akan gunakan mereka sebagai tunggangan dan sebagai senjata.
  • Langkah pertama untuk mengenal diri ialah mengenal bahwa anda itu terdiri dari bentuk yang zhohir,  yaitu tubuh ;  dan hal yang batin yaitu hati atau Ruh .  Yang dimaksudkan dengan “HATI” itu bukanlah daging yang terletak dalam sebelah kiri tubuh.
  • Yang dimaksudkan dengan “HATI” itu ialah satu hal yang dapat menggunakan semua kekuatan,   yang lain itu hanyalah sebagai alat dan kaki tangannya saja.  Pada hakikat hati itu bukan termasuk dalam bidang Alam Nyata(Alam Ijsam) tetapi adalah termasuk dalam Alam Ghaib.  Ia datang ke Alam Nyata ini ibarat pengembara yang melawat negeri asing untuk tujuan berniaga dan akhirnya kembali akan kembali juga ke negeri asalnya.  Mengenal hal seperti inilah dan sifat-sifat itulah yang menjadi “Anak Kunci” untuk mengenal Alloh.
  • Sedikit ide tentang hakikat Hati atau Ruh ini bolehlah didapati dengan memejamkan mata dan melupakan segala hal yang lain kecuali diri sendiri.  Dengan cara ini,   dia akan dapat melihat tabiat atau keadaan “diri yang tidak terbatas itu”. Meninjau lebih dalam tentang Ruh itu adalah dilarang oleh hukum.  Dalam Al-Quran ada diterang,
  • Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: “Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit”. (Bani Israil:85)
  • Demikianlah sepanjang yang diketahui tentang Ruh itu dan ia adalah mutiara yang tidak bisa dibagi-bagi atau dipecah-pecahkan dan ia termasuk dalam “Alam Amar/perintah”.  Ia bukanlah tanpa permulaan.  Ia ada permulaan dan diciptakan oleh Alloh.  Pengetahuan falsafah yang tepat mengenai Ruh ini bukanlah permulaan yang harus ada dalam perjalanan Agama,  tetapi adalah hasil dari disiplin diri dan berpegang teguh dalam jalan itu,  seperti tersebut di dalam Al-Quran :
  • Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan Kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik. (Al-Ankabut:69)
Untuk menjalankan perjuangan Keruhanian ini,  bagi upaya pengenalan kepada diri dan Tuhan,  maka
  • Tubuh itu bolehlah diibaratkan sebagai sebuah Kerajaan,
  • Ruh itu ibarat Raja.
  • Pelbagai indera (senses) dan daya (fakulti) itu ibarat satu pasukan tentara.
  • Aqal itu bisa diibaratkan sebagai Perdana Menteri.
  • Perasaan itu ibarat Pemungut pajak,  perasaan itu terus ingin  merampas dan merampok.
  • Marah itu ibarat Pegawai Polisi,
  • marah sentiasa cenderung kepada kekasaran dan kekerasan.
Perasaan dan marah  ini perlu ditundukkan di bawah perintah Raja.  Bukan dibunuh atau dimusnahkan karena mereka ada tugas yang perlu mereka jalankan, tetapi jika perasaan dan marah menguasai Aqal,  maka tentulah Ruh akan hancur.
Ruh yang membiarkan kekuatan bawah menguasai kekuatan atas adalah ibarat orang orang yang menyerahkan malaikat kepada kekuasaan Anjing atau menyerahkan seorang Muslim ke tangan orang Kafir yang zalim.  Orang yang menumbuh dan memelihara sifat-sifat iblis atau binatang atau Malaikat akan menghasilkan ciri-ciri atau watak yang sepadan dengannya yaitu iblis atau binatang atau Malaikat itu.  Dan semua sifat-sifat atau ciri-ciri ini akan nampak dengan bentuk-bentuk yang jelas di Hari Pengadilan.
  • Orang yang menurut hawa nafsu nampak seperti babi,
  • Orang yang garang dan ganas seperti anjing dan serigala,
  • Orang yang suci seperti Malaikat.
Tujuan disiplin akhlak (moral) ialah untuk membersihkan Hati dari karat-karat hawa nafsu dan amarah,  sehingga ia jadi seperti cermin yang bersih yang akan memantulkan Cahaya Alloh Subhanahuwa Taala.

Mungkin ada orang bertanya,
“Jika seorang itu telah dijadikan dengan mempunyai sifat-sifat binatang,   Iblis dan juga Malaikat,  bagaimanakah kita hendak tahu yang sifat-sifat Malaikat itu adalah sifatnya yang hakiki dan yang lain-lain itu hanya sementara dan bukan sengaja..?”

Jawabannya ialah mutiara atau inti sesuatu makhluk itu ialah dalam sifat-sifat yang paling tinggi yang ada padanya dan khusus baginya.  Misalnya keledai dan kuda adalah dua jenis binatang pembawa barang-barang,  tetapi kuda itu dianggap lebih tinggi darjatnya dari keledai karena kuda itu digunakan untuk peperangan.  Jika ia tidak boleh digunakan dalam peperangan,  maka turunlah ke bawah derajatnya kepada derajat binatang pembawa barang-barang. saja.

Begitu juga dengan manusia;  daya yang paling tinggi padanya ialah ia bisa berfikir yaitu Aqal.  Dengan pikiran itu dia bisa memikirkan hal-hal Ketuhanan.  Jika daya berfikir ini yang meliputi dirinya,  maka bila ia mati (bercerai nyawa dari tubuh) ,  ia akan meninggalkan di belakang semua kecenderungan pada hawa nafsu dan marah,  dan layak duduk bersama dengan Malaikat.   Jika berkenaan dengan sifat-sifat Kebinatangan,  maka manusia itu lebih rendah tarafnya dari binatang,  tetapi Aqal menjadikan manusia itu lebih tinggi tarafnya,   karena Al-Quran ada menerangkan bahwa,
Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk (kepentingan) mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin. Dan di antara manusia ada yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa Kitab yang memberi penerangan. (Luqman:20)

Jika sifat-sifat yang rendah itu menguasai manusia,  maka setelah mati,  ia akan memandang terhadap keduniaan dan merindukan  keindahan di dunia saja.

Ruh manusia yang berakal itu penuh dengan kekuasaan dan pengetahuan yang sangat menakjubkan. Dengan Ruh Yang Berakal itu manusia dapat menguasai segala cabang ilmu dan Sains. Dapat mengembara dari bumi ke langit dan balik semula ke bumi dalam sekejap mata. Dapat memetakan langit dan mengukur jarak antara bintang-bintang.Dengan Ruh itu juga manusia dapat menangkap ikan ikan dari laut dan burung-burung dari udara.Menundukkan binatang-binatang untuk tunduk kepadanya seperti gajah,  unta dan kuda.

Lima indera (pancaindera) manusia itu adalah ibarat lima buah pintu terbuka menghadap ke Alam Nyata (Alam Syahadah) ini.

Lebih ajaib dari itu lagi ialah  Hati.  Hatinya itu adalah sebuah pintu yang terbuka menghadap ke Alam Arwah (Ruh-ruh) yang ghaib.

Dalam keadaan tidur,  apabila pintu-pintu dunia tertutup,  pintu Hati ini terbuka dan manusia menerima berita atau kesan-kesan dari Alam Ghaib dan kadang-kadang membayangkan hal-hal yang akan datang.  Maka hatinya adalah ibarat cermin yang memantulkan (bayangan) apa yang tergambar di Luh Mahfuz.  Tetapi meskipun dalam tidur,  pikiran tentang hal-hal keduniaan akan menggelapkan cermin ini.  maka gambaran yang diterimanya tidaklah terang.  Setelah lepasnya nyawa dengan tubuh (mati),  Pikiran-pikiran tersebut hilang sirna dan segala sesuatu terlihatlah dalam keadaan yang sebenarnya.

Firman Alloh dalam Al-Quran :
"Sesungguhnya kamu berada dalam keadaan lalai dari (hal) ini, maka Kami singkapkan dari padamu tutup (yang menutupi) matamu, maka penglihatanmu pada hari itu amat tajam". (Qaaf:22).

Dikutip dari Kitab Kimyatusy Sya’adah – Al Ghazali

Rabu, 29 Juni 2016

Pengertian Akhlak

Akhlakul Karimah dan Pengertiannya

Pengertian Akhlak

Dalam Kamus Besar bahasa Indonesia, akhlak diartikan sebagai budi pekerti atau kelakuan. Dalam Bahasa Arab kata akhlak (akhlaq) diartikan sebagai tabiat, perangai, kebiasaan, bahkan agama. Meskipun kata akhlak berasal dari Bahasa Arab, tetapi kata akhlak tidak terdapat di dalam Al Qur'an. Kebanyakan kata akhlak dijumpai dalam hadis. Satu-satunya kata yang ditemukan semakna akhlak dalam alQur'an adalah bentuk tunggal, yaitu khuluq, tercantum dalam surat al-Qalam ayat 4: Wa innaka la'ala khuluqin 'adzim, yang artinya:Sesungguhnya engkau (Muhammad) berada di atas budi pekerti yang agung. Sedangkan hadis yang sangat populer menyebut akhlak adalah hadis riwayat Malik, Innama bu'itstu liutammima makarima al akhlagi,yang artinya: Bahwasanya aku (Muhammad) diutus menjadi Rasul tak lain adalah untuk menyempurnakan akhlak mulia.

Perjalanan keilmuan selanjutnya kemudian mengenal istilah-istilah adab (tatakrama), etika, moral, karakter disamping kata akhlak itu sendiri, dan masing-masing mempunyai definisi yang berbeda. Menurut Imam Gazali, akhlak adalah keadaan yang bersifat batin dimana dari sana lahir perbuatan dengan mudah tanpa dipikir dan tanpa dihitung resikonya (al khuluqu haiatun rasikhotun tashduru 'anha al afal bi suhulatin wa yusrin min ghoiri hqjatin act_ fikrin wa
ruwiyyatin. Sedangkan ilmu akhlak adalah ilmu yang berbicara tentang baik dan buruk dari suatu perbuatan. Dari definisi itu maka dapat difahami bahwa istilah 17 •

akhlak adalah netral, artinya ada akhlak yang terpuji (al akhlaq al mahmudah) dan ada akhlak yang tercela (al akhlaq al mazmumah). Ketika berbicara tentang nilai baik buruk maka muncullah persoalan tentang konsep baik buruk. Dari sinilah kemudian terjadi perbedaan konsep antara akhlak dengan etika.

Etika (ethica) juga berbicara tentang baik buruk, tetapi konsep baik buruk dalam ethika bersumber kepada kebudayaan, sementara konsep baik buruk dalam ilmu akhlak bertumpu kepada konsep wahyu, meskipun akal juga mempunyai kontribusi dalam menentukannya. Dari segi ini maka dalam ethica dikenal ada ethica Barat, ethika Timur dan sebagainya, sementara al akhlaq al karimah tidak mengenal konsep regional, meskipun perbedaan pendapat juga tak dapat dihindarkan. Etika juga sering diartikan sebagai norma-norma kepantasan (etiket), yakni apa yang dalam bahasa Arab disebut adab atau tatakrama.

Sedangkan kata moral meski sering digunakan juga untuk menyebut akhlak, atau etika tetapi tekanannya pada sikap seseorang terhadap nilai, sehingga moral sering dihubungkan dengan kesusilaan atau perilaku susila. Jika etika itu masih ada dalam tataran konsep maka moral sudah ada pada tataran terapan. Melihat akhlak, etika atau moral seseorang, harus dibedakan antara perbuatan yang bersifat temperamental dengan perbuatan yang bersumber dari karakter kepribadiannya. Temperamen merupakan corak reaksi seseorang terhadap berbagai rangsang yang berasal dari lingkungan dan dari dalam diri sendiri.

Temperamen berhubungan erat dengan kondisi biopsikologi seseorang, oleh karena itu sulit untuk berubah. Sedangkan karakter berkaitan erat dengan penilaian baik buruknya tingkah laku seseorang didasari oleh bermacam-macam tolok ukur yang dianut masyarakat. Karakter seseorang terbentuk melalui perjalanan  hidupnya, oleh karena itu ia bisa berubah. dan pengendalinya adalah ber AKHALQUL KARIMAH karena ALLAH.

Selasa, 28 Juni 2016

Agar diberi kelancaran rezeki


8 KIat Agar diberi kelancaran rezeki

Rezeki banyak melimpah tidak sama konsepnya dengan rezeki yang halal dan berkah. Bisa jadi seoserang mempunyai rezeki yang banyak tetapi tidak terdapat keberkahan di dalamnya. Makna kata berkah sendiri berartial-ziyadah yang artinya bertambah dan al-namaa’ yang artinya tumbuh berkembang.  Menurut Imam Al Baghawy, yang dimaksud dengan barakah adalah tetapnya kebaikan ilahiy dalam sesuatu.  Maka di dalam Islam rezeki yang diinginkan adalah rezeki yang bertambah dan mengandung kebaikan di dalamnya. Sehingga bisa kita katakan, kalau seseorang mempunyai rezeki yang berkah, maka rezekinya bertambah-tambah di dalamnya dengan terdapat pula banyak kebaikan yang tiada berkurang.

Adapun agar rezeki lancar , barokah dan halal sebagaimana tuntutan Rasulullah SAW Insya Allah sebagai berikut:
  1. Menjauhi pekerjaan yang haram dan syubhat. Dalam arti kata taat kepadanya dan tidak melakukan dosa. Karena dosa menutup pintu rezeki. Rasulullah bersabada: “… dan seorang lelaki akan diharamkan baginya rezeki kerana dosa yang dibuatnya.” (Riwayat at-Tirmizi). Dekatkan diri kepada Allah dengan ibadah ma’dah tambahan seperti sholat Dhuha dan Tahajud
  2. Bekerja sungguh-sungguh. Rasulullah SAW bersabda “Sesungguhnya Allah Ta’ala senang melihat hamba-Nya bersusah payah (kelelahan) dalam mencari rizki yang halal.” (HR. Adailami)
  3. Mengadukan masalah rezeki ini hanya kepada Allah SWT. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW “Barangsiapa tertimpa kemiskinan, kemudian ia mengadukannya kepada sesama manusia, maka tidak akan tertutup kemiskinannya itu. Namun, siapa saja yang mengadukannya kepada Allah, maka Allah akan memberinya rizki, baik segera ataupun lambat.”[HR. Abu Dawud dan Turmidziy, Abu 'Isa berkata hadits ini hasan shahih gharib]
  4. Banyak membaca istighfar Rasulullah saw bersabda,” Barangsiapa memperbanyak istighfar, maka Allah swt akan menjadikan setiap kesulitan kelapangan, dan setiap kesempitan jalan keluar, dan Allah akan memberinya rejeki dari jalan yang tidak pernah disangka-sangkanya.“ [HR. Imam Ahmad dalam Musnad]
  5. Sabar dan banyak membaca la hawla wa la quwwata illa billah. Diriwayatkan dari Jabir bin ‘Abdullah, bahwasanya anak laki-laki ‘Auf bin Malik al-Asyja’iy yang bernama Salim, telah ditawan oleh orang-orang musyrik. Kemudian, ia mendatangi Rasulullah saw dan mengadukan kesedihannya kepada Rasulullah, sambil berkata, “Sesungguhnya, musuh telah menawan anaknya, dan ibunya menjadi sangat sedih. Lantas, apa yang engkau perintahkan kepadaku? Rasulullah saw menjawab, ” Bertaqwalah kepada Allah, bersabarlah, dan aku anjurkan agar kamu dan isterimu memperbanyak bacaan “La Haulah wa Laa Quwwata Illa bi al-Allah”. Lalu, ia kembali ke rumahnya dan berkata kepada isterinya,”Rasulullah saw telah memerintahkan aku dan kamu untuk memperbanyak bacaan “La Haulah wa Laa Quwwata Illa bi al-Allah”. Isterinya menjawab, “Baiklah.” Keduanya segera melaksanakan apa yang diperintahkan Rasulullah saw. Akhirnya, anaknya berhasil meloloskan diri dari musuh, dan menggiring ternak-ternak mereka. Kemudian, ia membawa ternak-ternak itu di hadapan ayahnya. Jumlah ternak itu adalah 4000 ekor kambing, dan Rasulullah saw memberikan ternak itu kepadanya.[Imam Qurthubiy, Tafsir Qurthubiy, surat al-Thalaq:3]
  6. Tawwakal sepenuhnya kepada Allah SWT “Jika kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya, niscaya Allah akan memberikan rejeki kepada kalian, sebagaimana Allah telah memberi rejeki kepada burung yang berangkat di pagi buta dengan perut kosong, dan kembali ke sarangnya dengan perut kenyang.”[HR. Bukhari]
  7. Bershadaqahlah dan Nafkahkanlah harta tersebut kepada yang berhak. Rasulullah bersabda ”Ada tiga hal yang aku bersumpah kepadanya dan aku akan menyampaikan suatu berita kepadamu, maka perhatikan benar-benar. Tiadalah akan berkurang harta seseorang karena shadaqah….dan tiadalah seseorang membuka pintu meminta-minta melainkan Allah akan membukakan kepadanya pintu kemiskinan.”[HR. Turmudziyy] “Janganlah kamu menutup-nutupi apa yang kamu miliki, niscaya Allah akan menutupi rizkimu.” Dalam riwayat lain dinyatakan, “Nafkahkanlah hartamu serta jangan kamu menghitung-hitungnya, maka Allah swt akan menghitung-hitungnya untukmu; dan janganlah kamu menakar-nakarnya, niscaya Allah Alah menakar-nakarnya untuk kamu.”[HR. Bukhari dan Muslim]
  8. Tolonglah Agama Allah dengan menegakkan Syariat Islam secara kaffah. Allah SWT berfirman dalam surat Muhammad ayat 7:” Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”. Kiat yang terakhir inilah yang harus diperhatikan dengan serius oleh umat Islam pada saat sekarang ini. Islam sebagai jalan kehidupan tidak tegak di masyarakat kita pada saat ini dengan tidak adanya Daulah Islam sebagai wadah tegaknya Syariat Islam. Sehingga membuat sistem perekonomian yang dimana umat mencari rezeki pada saat sekarang ini merupakan sistem perekonomian yang tidak mendukung mereka untuk mendapatkan rezeki yang banyak, lancar dan barokah. Lihatlah bagaimana susahnya sebagian orang hanya untuk mendapatkan sesuap nasi sehari, dan kemudian tidak lepasnya setiap usaha dari riba, sehingga untuk memastikan apakah harta yang kita cari pada saat sekarang ini berkah dan halal, sangatlah susah sekali.

Minggu, 26 Juni 2016

Puasa Ramadhan

Hal – Hal Yang Dimakruhkan Saat Puasa Ramadhan Dalam Syariat Islam

Menjalankan Puasa Ramadhan merupakan suatu kewajiban bagi seluruh umat muslim di dunia ini .Namun , dalam pelaksanaannya terkadang kita masih sering melakukan hal – hal yang sebenarnya hukumnya makruh . Lalu hal apa sajakah yang termasuk dalam hal – hal yang dimakruhkan saat puasa Ramadhan ? Kita pasti bertanya – tanya tentang hal ini , karena sesungguhnya masih banyak yang belum tahu mengenai hal apa saja yang menyebabkan makruhnya puasa seseorang . Dan kebanyakan dintara kita banyak melakukan puasa sekedar menahan lapar dan dahaga , tetapi puasa yang sesungguhnya bukan hanya menahan lapar dan dahaga tetapi harus mampu menahan hana nafsu juga . Untuk lebih jelasnya , perhatikan penjelasan di bawah ini .

Sebelum mengetahui hal – hal apa saja yang dimakruhkan saat berpuasa ramadhan , maka kita harus memahami terlebih dahulu pengertian makruh itu sendiri . Pasti diantara kita masih banyak yang belum memahami tentang apa itu makruh .

Pengertian Hukum Makruh

Makruh , secara bahasa memiliki arti di benci . Dan makruh secara istilah memiliki arti hukum islam terhadap sesuatu yang apabila dikerjakan tidak memiliki konsekuensi tertentu atau tidak apa – apa dan apabila ditinggalkan mendapat pahala .

Dengan demikian dapat disipulkan bahwa makruh adalah suatu perbuatan yang sebaiknya tidak dilakukan .

Hal – hal yang Dimakruhkan saat puasa Ramadhan :

1. Berlebih – lebihan dalam berkumur dan beristinsyaq ketika berwudhu  .

Ketika mengerjakan ibadah puasa ramadhan , kita dimakruhkan untuk melakukan kumur – kumr yang berlebihan dan melakukan istinsyaq atau menghirup air sekali nafas ke dalam hidung sampai ujung .  Mengapa hal ini dimakruhkan ? karena hal ini di dasarkan pada sebuah hadist di bawah ini :

Rasulullah saw bersabda :
"Dan apabila ada air wudhu yang masuk ke dalam perut secara sengaja , maka hukum puasanya batal . Maka dari itu, untuk menghindari hal tersebut lebih baik tidak berlebih – lebihan dalam berkumur ketika berwudhu . Namun jika tidak sengaja masuk air wudhunya maka puasanya tidak batal" .

2. Ciuman atau bercumbu

Dimakruhkan untuk ciuman bagi orang yang sedang mengerjakan ibadah puasa , karena ciuman dapat menyebabkan nafsu syahwat dan keluarnya sperma . Dan hal ini dapat menyebabkan rusaknya bahkan dapat membatalkan puasa orang tersebut .

Walaupun ciuman tidak langsung menyebabkan keluarnya air mani , tetapi ciuman merupakan langkah awal menuju terjadinya terpancingnya nafsu syahwat , maka dari itu hal ini dimakruhkan bagi orang yang sedang berpuasa .

3. Memandang secara terus menerus kepada lawan jenis

Dimakruhkan bagi seseorang yang sedang menjalankan puasa memandang lawan jenis secara terus menerus dengan pandangan penuh syahwat , baik kepada istrinya sendiri ataupun lawan jenis yang tidak memiliki hubungan apa – apa. Karena memandang penuh syahwat dapat meancing nafsu syahwat yang menyebabkan kerusakan puasa yang sedang di lakukan .

4. Membayangkan hal – hal jorok ( yang berhubungan dengan hal jima’ )

Dimakruhkan bagi seseorang yang sedang berpuasa , memikirkan dan membayangkan masalah hubungan badan atau jima’ . Karena hal ini dapat memancing orang tersebut melakukan hal seperti yang di bayangkan . Dan bisa juga dengan membayangkan dapat memicu keluarnya air mani , dan hal ini sudah jelas membatalkan puasa .  Termasuk juga menonton blu film atau membaca majalah dewasa , hal ini juga di makruhkan bagi orang yang sedang berpuasa.

5. Mencicipi makanan

Mencicipi makanan ini biasanya dilakukan oleh para ibu rumag tangga yang sering melakuka aktifitas memasak untuk persiapan berbuka .Namun apakah hal ini diperbolehkan?

Sebagian ulama memiliki pendapat yang berbeda – beda . Ada yang memakruhkan dan ada juga yang membolehkan untuk mencicipi makanan . Menurut sebagian ulama , mencicipi makanan jika tidak tertelan maka ini boleh untuk di lakukan dan tidak merusak puasa yang sedang dikerjakan . Namun jika mencicipi masakan berkali – kali dan ada yang masuk kedalam perut  walaupun hanya sebagian kecil maka hal ini dapat membetalkan puasa orang tersebut . Atau dengan kata lain dapat kita simpulkan bahwa mencicipi makanan dapat menjadi makruh apabila di hawatirkan menyebabkan batalnya puasa yang sedang dikerjakan .

6. Mencium bebauan yang sangat menyengat

Mencium bebauan yang sangat menyengat , merupakan salah satu hal yang dimakruhkan juga ketika berpuasa . Mengapa karena dengan kita mencium bebauan yang sangat menyengat maka akan sampai ke dalam tenggorokan kita , hal inilah yang menyebabkan dimakruhkan mencium bebauan yang sangat menyengat . Contoh bebauan tersebut adalah kapur barus , kemenyan dan wewangian – wewangian yang baunya menyengat .

7. Mengumpulkan ludah dan menelannya

Kebiasaan seseorang untuk mengumpulkan ludah lalu di telan ternyata selain jorok , juga hal ini termasuk ke dalam salah satu hal yang di makruhkan bagi orang yang sedang berpuasa . Termasuk juga menelan dahak . Walaupun ludah dan dahak berasal dari dalam tubuh kita namun hal ini ternyata merupakan salah satu hal yang di makruhkan. Namun jika menelan ludah tidak terlalu sering dan tidak di kumpulkan terlebih dahulu , ini boleh di lakukan .

8. Mandi dengan menyelam

Mandi dengan menyelam juga merupakan salah satu hal yang di makruhkan . Mengapa demikian ? karena bukan tidak mungkin mandi dengan menyelam , ada air yang masuk walaupun sedikit ke dalam tubuh baik melalui mulut atau lubang – lubang tubuh yang lain . Dan untuk menghindari hal tersebut maka sebaiknya kita mandi jangan sambil menyelam . Dan masuknya sesuatu ke dalam tubuh lewat jalan manapun itu dapat membatalkan puasa . Sepanas – panasnya di waktu siang saat puasa , janganlah mandi atau menyelam . Itu semua untuk menjaga puasa yang kita kerjakan . Tidak mau kan ? hanya karena mandi , puasa yang dikerjakan batal ? jawaban ada dalam diri kita masing – masing .

9. Tidur secara berlebihan

Di dalam sebuah hadist di jelaskan bahwa tidurnya orang yang sedang berpuasa adalah ibadah . Namun sesungguhnya yang di maksud dari kandungan hadist tersebut adalah di waktu puasa daripada kita melakukan hal yang terlarang atau hal dapat membatalkan puasa maka sebaiknya tidur dan tidak melupakan untuk melakukan aktifitas yang biasa di lakukan setiap hari seperti bekerja , sekolah atau aktifitas lainnya .

Dan jangan mengartikan bahwa tidurnya orang puasa adalah ibadah maka kita saat puasa tidur terus dengan melupakan kewajiban yang lain . Karena sesungguhnya semua hal yang berlebihan itu di benci Allah swt begitupun tidur berlebihan saat puasa , itu merupakan salah satu hal yang dimakruhkan saat puasa .

Allah swt memerintahkan seorang muslim untuk berpuasa di bulan Ramadhan bukan untuk bermalas – malasan , tetapi untuk mendekatkan diri kepada Allah swt dan untuk menambah keimanan dan memperbaiki kualitas ibadah kepada Allah swt . Jadi , mari mulai saat ini jangan jadikan puasa sebagai alasan bermalas – malasan . Walaupun tidur diperbolehkan bahkan termasuk ibadah bagi orang yang berpuasa , tetapi kita batasin dan kita kontrol jangan sampai seharian penuh aktifitas kita dihbiskan hanya dengan tidur .

10. Bersiwak setelah memasuki masuk Dzuhur

Bersiwak atau menggosok gigi adalah suatu aktifitas untuk membersihkan mulut kita dari sisa – sisa makanan . Walaupun hal ini diperbolehkan , namun bagi sebagian ulama menjelaskan bahwa bersiwak di waktu sehabis dzuhur hukumnya makruh . Mengapa demikian ? Karena bersiwak dapat menyegarkan mulut dan dikhawatirkan juga ada air yang tertelan , apalagi saat ini kita menggosok gigi dengan menggunakan pasta gigi maka dikhawatirkan ada pasta gigi yang tertelan atau rasa pasta gigi yang dapat kita rasakan sampai tenggorokan . Sedangkan masuknay sesuatu ke dalam tubuh dapat menyebabkan puasa batal . Untuk menghindari itu semua maka kita hendaknya tidak bersiwak atau menggosok gigi saat memasuki waktu dzuhur atau saat siang hari .

11. Ghibah

Ghibah atau menggunjing atau bahasa kerennya menggosip merupakan perbuatan yang sangat sering dilakukan oleh semua kalangan tidak orang kaya , miskin , pria wanita , anak muda ataupun orang tua . Dan bahkan sering kali diantara kita walaupun sedang berpuasa , masih tetap melakukanya . Na’udzubilah . . . .semoga kita bukan termasuk golongan tersebut .

Sesungguhnya , ghibah merupakan perbuatan yang sangat dilarang bahkan di gambarkan atau diibaratkan orang yang menggunjing bagai orang yang memakan bangkai sodaranya sendiri . ihhhh menegrikan bukan ?

Dan hal ini juga merupakan hal yang makruh dilakukan ketika berpuasa . Karena selain merugikan orang lain , ha itu juga dapat merugikan kita sendiri daripada waktu luang untuk menggunjing lebih baik kita membaca al-qur’an atau berdzikir atau dengan membaca shalawat nabi . Dan menggunjing juga dapat mengotori hati dan fikiran kita .Jadi hindri menggunjing apabila tidak mau puasa kita rusak .

12. Marah

Walaupun ketika puasa , terkadang ada saja hal yang dapat memancing emosi kita . Namun sesungguhnya salah satu tujuan berpuasa yaitu bukan hanya menahan hawa nafsu lapar dan dahaga ,tetapi kita juga harus mampu menahan hawa nafsu amarah . Jadi , marah merupakan hal yang makruh dilakukan ketika berpuasa . Mengapa ?  karena dengan marah dapat menimbulkan masalah – masalah lain , seperti menimbulkan rasa benci . Selain itu juga marah dapat menyebabkan kehabisan tenaga . Jadi , ketika berpuasa maka kita hindari yang namanya amarah baik itu hal sepele ataupun hal yang serius . Sesungguhnya amarah tidak menyelesaikan permasalahan .

Walaupun saat kita puasa bau mulut kita sangat menyengat , tetapi sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih harum dari harumnya minyak misk . Yang menurut riwayat bahwa harunya minyak misk sangat harum dan lebih harum dari wewangian apapun yang ada di dunia ini . Subhanallah . . .

Dari penjelasan diatas , rata – rata  kita sering melakukannya tanpa sadar dan tidak tahu bahwa itu merupakan hal yang makruh dilakukan saat puasa . Walaupun makruh bukan berarti merusak puasa atau membatalkan puasa , namun melakukan hal yang makruh dapat memancing atau dapat menyebabkan perbuatan itu menjurus ke hal yang membatalkan puasa . Jadi , walaupun hal yang hukumnya makruh tidak menyebabkan mendapat dosa atau konsekuensi tertentu namun jika tidak di kerjakan itu lebih baik atau bahkan mendapat pahala .

Jadi , mulai sekarang mari kita melatih diri kita untuk menjalankan puasa dengan lebih serius atau bersugguh- sungguh . Jangan hanya melakukan puasa hanya sebatas menhan lapar dan dahaga , tetapi harus mampu menahan diri dari hal yang dapat membatalkan puasa dan hal – hal yang dimakruhan saat puasa ramadhan .

Semoga dengan penjelasan di atas mengenai hal – hal yang dimakruhkan saat puasa ramadhan dalam syariat islam, kita menjalankan puasa tahun ini lebih baik dari tahun sebelumya . Dan semoga kita juga tidak menjadi orang yang rugi . Dan semoga kita tetap menjadi orang yang tetap dalam limpahan rahmat dan keberkahan Allah swt .

Persyaratan Umroh

 Persyaratan Umroh

A. Untuk Suami Istri :
  • Mengisi formulir pendaftaran.
  • Pasport Asli (masa berlaku minimal 8 bulan sebelum keberangkatan)
  • Nama dalam passport minimal 3 suku kata (contoh = Muhammad Rizki Asandy)
  • Surat Nikah Asli bagi yang telah menikah
  • Kartu Keluarga Asli
  • KTP Asli
  • Pas photo ukuran 3 x 4 : 4 lembar berwarna, 4 x 6 : 6 lembar berwarna (Dengan background warna putih, 80% ukuran diperbesar)
  • Kartu Kuning Suntik Vaksin Meningitis
B. Untuk Suami Istri + Anak:
  • Syarat di atas ditambah Akte kelahiran asli anak.
  • Ijasah asli anak (SD/SMP/SMA)
C. Untuk Laki-Laki Single:
  • KTP Asli
  • Kartu Keluarga Asli
  • Passport Asli (masa berlaku minimal 8 bulan sebelum keberangkatan)
  • Akte Kelahiran Asli
  • Pas Foto ukuran 3 x 4 = 4 lembar berwarna, 4 x 6 = 6 lembar berwarna (Dengan background warna putih, ukuran diperbesar 80%)
  • Kartu Kuning Suntik Vaksin Meningitis

KETENTUAN HARGA

PAKET TERMASUK

  • Tiket PP
  • Visa Umroh
  • Hotel
  • Makan prasmanan 3X Sehari
  • Snack & Aqua saat tour
  • Perlengkapan
  • Handling
  • Airport tax
  • Bagasi 20 kg
  • Manasik Umroh
  • Air zamzam 5 liter
  • Tour Leader
  • Muthowif
  • City Tour Mekkah, Medinah, Jeddah
  • Souvenir

PAKET TIDAK TERMASUK

  • Paspor
  • Progresif Visa
  • Suntik Meningitis
  • Surat Mahrom
  • Surat Keterangan sehat (bagi yg memerlukan) 
  • Tour di luar program
  • Pengeluaran pribadi (laundry, pulsa) 
  • Kelebihan Bagasi
Pembayaran Biaya Umroh
  • DP Minimal Rp. 5.000.000,-  pada saat pendaftaran
  • Cara Pembayaran KLIK DISINI
  • Sisanya dibayarkan paling lambat 1,5 bulan sebelum keberangkatan
Pembatalan/ Pengunduran Diri Umroh
Bila Jamaah melakukan pembatalan dan pengunduran diri dengan alasan apapun, akan dikenakan biaya sebagai berikut :
  • 25%      :  Pembatalan setelah proses administrasi
  • 50%      :  30 hari menjelang tanggal berangkat
  • 100%    :  15 hari menjelang tanggal berangkat
"HARGA DAPAT BERUBAH SEWAKTU-WAKTU (Tergantung Kurs Dollar serta Peraturan Pemerintah Indonesia & Arab Saudi)"

Segera Hubungi:
--------------------------------------------
H. ANDY SUBANDONO
HP. 0856 0725 1341

Umroh SURABAYA LANGSUNG MADINAH

Umroh Promo Desember 2016
Program Promo 13 hari by SAUDI AIRLINES
SURABAYA LANGSUNG MADINAH

=============================
Hotel di Madinah 5 hari "Fairuz Satta"
Hotel Bintang 5 di Makkah 6 hari "Villa Hilton"

Free City Tour:
  • Jabal Magnet
  • Percetakan Al-Qur'an
  • Museum Asmaul Husnah
  • Umroh 3 X Miqot: Bir Ali, Masjid Ji'ronah, Qudaibiyah
  • Museum Ka'bah

Jadwal Perjalanan Paket Umroh 13 Hari dengan Saudi Arabian Airlines

Hari 1 :  Surabaya – Madinah
  • Berkumpul di Bandara Juanda Terminal I khusus Keberangkatan Umroh jam 12.30 untuk proses handling bagasi dan imigrasi
  • Keberangkatan jam 16.55 dari Surabaya
  • Tiba di Madinah jam 23.30, check in hotel dan istirahat.
Hari 2 :  Madinah
  • Sholat Shubuh di Masjid Nabawi dan makan pagi di hotel kemudian ziarah ke Makam Nabi Muhammad SAW, Sahabat, Raudhah dan Makam Baqi’.
  • Acara bebas, memperbanyak ibadah di Masjid Nabawi.
Hari 3 :  Madinah
  • Sholat Shubuh di Masjid Nabawi dan makan pagi di hotel kemudian city tour ke Masjid Quba, Masjid Qiblatain, Masjid Saba’ (Khandaq), Jabbal Uhud dan Pasar Kurma / Percetakan Al-Qur’an.
  • Acara bebas, memperbanyak ibadah di Masjid Nabawi.
Hari 4 :  Madinah
  • Acara bebas, memperbanyak ibadah di Masjid Nabawi
Hari 5 :  Madinah
  • Acara bebas, memperbanyak ibadah di Masjid Nabawi
Hari 6 :  Madinah – Makkah
  • Sholat Shubuh di Masjid Nabawi dan makan pagi di hotel kemudian berangkat ke Makkah, singgah di Bir Ali untuk ambil Miqot Umroh yang pertama.
  • Check in hotel di Makkah, istirahat sejenak.
  • Mengerjakan Umroh yang pertama.
Hari 7 :  Makkah
  • Acara bebas, memperbanyak ibadah di Masjidil Haram.
Hari 8 :  Makkah
  • Sholat Shubuh di Masjidil Haram dan makan pagi di hotel kemudian Jamaah berziarah mengunjungi tempat-tempat bersejarah di Kota Makkah antara lain : mengunjungi Jabal Tsur, Padang Arofah, Jabal Rahmah, Muzdalifah, Mina, Jabal Nur, dan berakhir di Masjid Ji`ronah untuk mengambil Miqot Umroh kedua.
  • Mengerjakan Umroh yang kedua.
Hari 9 :  Makkah
  • Acara bebas, memperbanyak ibadah di Masjidil Haram.
Hari 10 :  Makkah
  • Sholat Shubuh di Masjidil Haram dan makan pagi di hotel kemudian mengunjungi Museum Ka’bah dan peternakan Unta, selanjutnya ke Masjid Hudaibiyah untuk mengambil Miqot Umroh ketiga.
  • Mengerjakan Umroh yang ketiga.
Hari 11 :  Makkah
  • Acara bebas, memperbanyak ibadah di Masjidil Haram.
Hari 12  :  Makkah – Jeddah
  • Setelah Thawaf Wada’, makan malam dan Check Out,  Jam 19.00 Jamaah berangkat menuju King Abdul Aziz Airport, Jeddah untuk melanjutkan perjalanan ke tanah air.
  • Keberangakatan pesawat jam 00.25
Hari 13  :  Jeddah – Surabaya
  • Jam 15.05 Insya Allah tiba di Bandara Juanda Surabaya dengan selamat.
Note :
Waktu sesuai Lokal Time (WIB atau WSA)
Jadwal bisa berubah sewaktu-waktu mengikuti jadwal maskapai Saudi Arabian Airlines dan menyesuaikan situasi dan kondisi yang ada.
Buruan... tempat terbatas..!

Hanya DP Rp. 5 juta

Batas limit DP sampai Tanggal 20 Juni 2016, di atas tanggal tersebut harga akan berubah..!
Scroll To Top