Minggu, 18 Juni 2017

Jangan Sia-siakan Orangtua Kita


Jangan Sia-siakan Orangtua Kita Saat Ramadhan

Sahabat Mandiri, seberapa sering kita berkomunikasi dengan orangtua? Jika biasanya amat jarang, maka alangkah baiknya di bulan Ramadhan ini kita tingkatkan intensitasnya. Mumpung masih mampu 'menemui' mereka di bulan suci.

Betapa banyak orang yang telah kehilangan orangtuanya dan hanya bisa mendoakan serta berziarah ke makam mereka. Maka, bagi yang orangtua masih hidup, jangan sia-siakan keduanya di bulan Ramadhan ini.

Bahagiakan orangtua kita dengan sering bertanya kabar, sekalipun sepele. Sekadar bertanya sahur dan berbuka puasa pakai menu apa? Membelikan mereka makanan kesukaan untuk berbuka, memijiti tubuh ringkih mereka, mendengar cerita kejayaan masa lalu mereka, membelikan baju atau memberi uang THR untuk mereka, sungguh takkan membuat kita rugi.

Memang banyak orang yang rela mudik hari raya untuk berlebaran dengan orangtua di kampung halaman, akan tetapi jangan lupa... Sebelum hari raya tiba pun, ketika Ramadhan ini, sudah perlu menjalin kemesraan dengan kedua orangtua kita.

Jangan sampai kita melewatkan keberkahan, ampunan Ramadhan, dan bahkan malam lailatul qodr karena memiliki masalah dengan orangtua.

Selamat membahagiakan orangtua, jangan tunggu nanti, jangan pakai tapi! Hubungi mereka saat ini juga bahkan biarpun hanya sekadar bertanya kabar.

Itikaf Muslimah


Itikaf Muslimah, Ibadah Utama di Tengah Kesibukan

Bukan rahasia lagi bahwa malam Lailatul Qodar adalah cita indah bagi mukminin. Bagaimana tidak, jika pun seumur hidup kita habiskan untuk berbuat baik saja, hampir tak mungkin bisa menandingi kebaikan Lailatul Qodar ini.

Keutamaannya setara dengan sekitar 83 tahun 4 bulan (seribu bulan), ini adalah suatu masa yang belum tentu juga bisa ditempuh oleh usia seorang manusia. Apalagi yang dihitung hanyalah kebaikan-kebaikannya saja.

Hal itu telah dijanjikanNya dalam QS. Al Qodar 1-5: "Sesungguhnya Aku telah menurunkannya (Al Quran) saat Lailatul Qodar (malam kemuliaan). Dan tahukah kamu apakah Lailatul Qodar itu? Ia itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu, turunlah malaikat-malaikat dan (dipimpin) Malaikat Jibril, dengan izin Tuhannya, untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar."

Tentu saja kesempatan yang sangat langka itu layak kita perjuangkan, dengan mengorbankan berbagai hal yang kadang sulit bagi kita untuk melakukannya. Untuk memperoleh malam yang istimewa itu, utamanya bisa kita usahakan dengan melakukan i'tikaf (berdiam di masjid). Karena itu pula, i'tikaf menjadi amalan Ramadhan yang juga sangat diutamakan. Begitu utamanya, sehingga para wanita diperkenankan untuk pergi ke masjid dalam rangka i'tikaf.  Padahal di hari-hari biasa, para wanita lebih dianjurkan untuk beribadah di rumah. Hal ini dilakukan oleh Rasulullah SAW dan istri-istri beliau.

Baiklah kita mengingat hadits-hadits yang berhubungan dengan hal ini, untuk menguatkan niat kita kembali.

1.Hadits dari Abu Said Al Khudriy, Nabi SAW berkata: Aku pernah melakukan i'tikaf pada 10 Ramadhan pertama. Aku berkeinginan mencari Lailatul Qodar pada malam-malam tersebut. Kemudian aku beri'tikaf di pertengahan bulan, aku datang dan ada yang mengatakan padaki bahwa Lailatul Qodar itu di sepuluh hari terakhir. Siapa saja yang ingin beri'tikaf, maka beri'tikaflah. Lalu di antara sahabat, ada yang beri'tikaf bersama beliau (HR. Bukhari-Muslim).

2.Dari 'Aisyah ra, ia berkata bahwasanya Nabi SAW biasa beri'tikaf di sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan hingga beliau diwafatkan oleh Allah. Lalu istri-istri beliau beri'tikaf meski beliau telah wafat (Mutafaq 'alaih, HR. Bukhari-Muslim).

Dari landasan-landasan fikir di atas, jelas kiranya bahwa sudah selayaknya kaum muslimin memasukkan agenda i'tikaf ini dalam agenda Ramadhan.

Pasti banyak sekali tantangannya. Bagi para pria muslim, tantangannya barangkali karena sistem kerja di Indonesia belum memungkinkan adanya libur nasional di sepuluh hari terakhir Ramadhan. Justru di hari-hari tersebut malah para kepala keluarga disibukkan oleh urusan mencari nafkah. Terlebih pengeluaran keluarga pada saat lebaran begitu besar.

Ini membuat kami merasa iri pada pasutri penjual ketoprak dan pengusaha warteg di sekitar tempat tinggal kami. Mereka selalu bisa libur berniaga di pekan kedua Ramadhan sampai akhir syawal. Sekalipun belum tentu mereka menggunakan waktunya untuk i'tikaf, mereka sudah mampu mendawamkan sebagian besar waktu Ramadhannya. Ini bukan hal mudah. Sebagaimana kita pahami, usaha di sektor makanan sangat prospektif dan booming selama bulan Ramadhan.

Bagi para muslimah, tantangannya juga besar. Perempuan Indonesia mempunyai peran begitu besar dalam keluarga. Selain mengelola rumah-tangga, tak sedikit di antara mereka juga punya peran ekonomi atau ikut terlibat dalam mencari maisyah (penghasilan) keluarga. Bisa dibayangkan betapa sibuknya para muslimah, khususnya di bulan Ramadhan. Kesibukan itu, tentu tidak mudah untuk ditinggalkan.

Namun demikian, mengingat Lailatul Qodar itu kepentingannya jauh melebihi itu semua, kiranya perlu mencari cara agar cita-cita menggapai Lailatul Qodar itu bisa diwujudkan.

Bagi muslimah yang mempunyai asisten RT (apalagi asisten yang mau menginap), sungguh beruntung karena bisa mendelegasikan tugasnya atau bahkan menitipkan anak-anak pada asisten sehingga mereka bisa melakukan i'tikaf. Namun jika tak mempunyai asisten, bukan berarti menyerah. Imbalannya terlalu besar dan sangat sayang jika terlewatkan karena urusan pekerjaan sehari-hari. Meski sejatinya pekerjaan sebagai seorang ibu itu sendiri adalah suatu ibadah yang mulia juga di hadapan Allah SWT.

Berikut adalah beberapa kiat yang bisa dilakukan muslimah untuk bisa melakukan i'tikaf:

1.Mendelegasikan sebagian tugas pada asisten Rumah Tangga

2.Memboyong semua anak ke masjid, terutama anak-anak yang masih kecil-kecil.

Jika ini menjadi pilihan, tentu harus punya persiapan cukup terutama soal bekal anak-anak. Bekalnya meliputi bekal makanan dan alat permainan/bacaan yang disukai anak. Maksudnya tentu supaya anak lebih tenang dan tidak bosan saat orang-tuanya menjalani i'tikaf. Ingatlah untuk membawa kantong sampah yang cukup juga. Jangan sampai popok bekas anak-anak memenuhi toilet masjid sehingga masjid menjadi kotor dan tidak nyaman.

3.Memilih waktu-waktu yang diutamakan.

Setiap muslimah pasti punya keperluan tertentu dalam rumah-tangganya. Sebaiknya kita mengenali waktu-waktu kita yang sekiranya bisa diluangkan untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu.
Misalkan jika kita memilih untuk i'tikaf di malam hari saja (sekitar pk 21.00-03.00), kelolalah waktu untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan utama di siang/sore hari. Kita bisa menyiapkan makanan sahur yang praktis sejak siang/sore bersama makanan untuk berbuka puasa. Sehingga saat pulang i'tikaf sebelum fajar, kita bisa langsung memanasi/memasaknya dalam waktu singkat.

4.Membagi pekerjaan pada anak-anak sesuai kemampuan/usianya.

Libatkan anak-anak untuk pekerjaan domestik sehingga energi ibunya tak terkuras di siang hari. Jika ibu terlalu lelah di siang hari, bisa-bisa kegiatan i'tikaf menjadi acara "pindah tidur di masjid"

5.Jika memungkinkan, selesaikan berbagai urusan dan pekerjaan di sebelum sepuluh hari terakhir Ramadhan.
Misal: menyiapkan kue lebaran, pakaian, membersihkan lingkungan tempat tinggal, dsb. Sehingga kita bisa lebih fokus dan tidak terlalu kelelahan saat mada i'tikaf. Sederhanakan target kita untuk urusan-urusan di atas. Kita mesti bisa mengevaluasi skala prioritas, dari tahun ke tahun. Lebaran memang begitu penting di Indonesia ini. Namun demikian, janganlah urusan pernik-pernik lebaran ini menjadi kendala bagi pelaksanaan i'tikaf kita.

6.Kondisikan anak-anak mengenai tujuan kita melakukan i'tikaf sehingga mereka memahami, mengapa kita --barangkali--tak bisa memenuhi beberapa urusan mereka seperti hari-hari biasa. Syukur jika mereka bisa ikut menikmati kegiatan i'tikaf bersama ayah-bundanya.

Demikian beberapa kiat yang bisa kita usahakan demi kesuksesan i'tikaf kita.  Semoga Allah SWT memudahkan urusan kita dan mengizinkan kita untuk menggapai Lailatul Qodar, amin YRA.

Wallahu'alam bish showab.

Itikaf di Rumah


Itikaf di Rumah Bagi Wanita, Bolehkah?

Sahabat Mandiri, masih banyak yang bertanya itikaf di rumah bagi wanita, bolehkah? Berikut ini beberapa jawabannya yang tentu saja terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama.

"Dari ‘Aisyah Radliyallaahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam selalu beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan hingga beliau wafat, kemudian istri-istri beliau beri’tikaf sepeninggalnya," (Bukhari, Muslim)

Wanita dibolehkan beritikaf di masjid, sebagaimana para pria beritikaf, tentunya dengan syarat dan ketentuan yang berlaku yakni sebagaimana disampaikan oleh Profesor ‘Ashor dari Universitas Al-Azhar Mesir yang menyatakan, "Boleh-boleh saja seorang perempuan beri’tikaf di masjid sepanjang tidak mengabaikan hak-hak keluarganya, terutama suami dan anak-anaknya."

Lalu, bolehkah wanita beritikaf di sebuah mushola kecil dalam rumahnya? Ada perbedaan pendapat ulama mengenai hal ini.

Mazhab Maliki, Shafi’i dan Hambali adalah ulama yang berpandangan bahwa seorang perempuan tidak diizinkan beri’tikaf di kamar atau mushalanya sendiri di rumah. Ketiga ulama itu merujuk pada Al-Quran, Surat Al-Baqarah ayat 187.

" … Tetapi jangan kamu campuri mereka , ketika kamu beritikaf dalam masjid …."

Maliki, Syafi’i, dan Hambali juga merujuk pada peristiwa ketika Abdullah bin Abbas ditanya tentang seorang perempuan yang bersumpah untuk beri’tikaf di mushala di rumahnya.

Abdullah bin Abbas lalu mengatakan, “Itu adalah bid’ah, dan tindakan yang paling dibenci Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah melakukan bid’ah. Tidak ada i’tikaf selain di masjid di mana shalat lima waktu dilaksanakan.”

Berdasarkan pandangan itu, kamar atau mushala di rumah tidak bisa dianggap sebagai masjid, dan jika i’tikaf dalam kamar atau mushala di rumah dibolehkan, maka para istri Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam seharusnya sudah melakukannya, meski cuma sekali.

Namun demikian, para ulama penganut mazhab Hanafi membolehkan kaum perempuan beri’tikaf di ruangan khusus atau mushala di rumahnya. Mereka berpendapat bahwa tempat i’tikaf bagi perempuan adalah tempat yang mereka sukai dan tempat mereka melakukan salat lima waktu sehari-hari, karena tidak seperti laki-laki, lebih baik bagi kaum perempuan untuk salat dirumah dibandingkan di masjid. Berdasarkan pendapat itu, tempat i’tikaf perempuan selayaknya di sebuah ruangan khusus atau mushala di rumahnya sendiri.

Abu Hanifah dan Ats Tsauri menyatakan, “Seorang perempuan boleh melakukan i’tikaf di rumah. Itu lebih baik bagi mereka, karena salat mereka di rumah lebih baik daripada di masjid.”

Demikianlah 2 pendapat yang tidak membolehkan dan memperbolehkan itikaf di rumah bagi wanita. Wallaahu’alam.

Pribadi Bertaqwa


Selepas Ramadhan, Inilah Tanda Kita Berhasil Menjadi Pribadi Bertaqwa

Sahabat Mandiri, bagaimana cara mengetahui apakah Ramadhan kita tahun ini telah berbekas ketaqwaan? Selepas Ramadhan, Inilah Tanda Kita Berhasil Menjadi Pribadi Bertaqwa. Check it out!

Dalam Quran surah al-Baqarah ayat183, Allah dengan tegas memposthukan tujuan berpuasa, yakni menjadi pribadi bertaqwa, “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.”

Lantas, apa sajakah yang bisa memperlihatkan ciri-ciri taqwa? Apakah diri kita sudah layak disebut pribadi bertaqwa selepas Ramadhan tahun ini?

Sahabat Mandiri, ciri-ciri orang bertakwa itu dapat secara jelas kita lihat dalam quran surah Ali Imran ayat 133-135 yang artinya : “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa, (yaitu) orang-orang yang menginfakkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang, Allah SWT menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.

Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.”
  

Bisa disimpulkan, ciri-ciri taqwa ada 5, jika kita telah memiliki 5 sifat ini, artinya puasa yang kita lakukan telah berbekas taqwa dan mencapai tujuannya:

1. Menginfakkan harta di waktu lapang maupun sempit

Ketika punya uang, tentu saja kita akan mudah menginfakkannya. Bagaimana ketika kondisi pas-pasan bahkan kekurangan? Sudah relakah kita berbagi harta pada yang lebih membutuhkan di saat sempit seperti ini?

2. Menahan amarah

Ini bukanlah hal mudah, menahan amarah di waktu kita bisa melampiaskannya. Orang yang dapat menguasai dirinya saat marah tentu saja bukan orang sembarangan, ia telah membuktikan kekuatannya seolah telah berhasil mencegah gunung berapi meletus.

3. Memaafkan kesalahan orang lain

Banyak orang yang kesulitan memaafkan kesalahan orang lain, bahkan terkadang kesalahan sepele sekalipun. Ini membuktikan kesempitan hatinya.

Orang dengan hati lapang dan memiliki ketaqwaan akan sangat mudah memaafkan kesalahan orang lain, karena ia tahu ia pun tak luput dari kesalahan, dan bahwasanya Allah akan mengampuninya selama ia mau mengampuni kesalahan orang lain padanya.

4. Jika melalukan perbuatan keji akan teringat Allah dan memohon ampunan

Siapa manusia yang tak pernah melakukan perbuatan keji? Rasanya setiap manusia pasti memiliki dosa dan aibnya masing-masing dan sulit luput dari godaan nafsu.

Bedanya, orang yang punya taqwa di dadanya akan memiliki rasa takut pada Allah dan merasa bersalah ketika melakukan perbuatan keji tersebut. Kemudian akan memohon ampunanNya. Sebaliknya, orang yang tak bertaqwa akan merasa biasa-biasa saja melakukan perbuatan keji itu.

5. Tidak meneruskan perbuatan keji yang pernah dilakukan

Terakhir, orang bertaqwa akan terlihat dari kesungguhannya tak lagi melakukan perbuatan keji di masa lalu. Ia akan bertaubat atas segala kesalahan yang dilakukannya. Wallaahualam

Semoga kita termasuk orang-orang yang mendapatkan bekas ketaqwaan selepas Ramadhan, sehingga tak hanya haus dan lapar saja yang kita peroleh selama berpuasa sebulan lamanya. Aamiin.

Surga untuk Para Wanita


Inilah Surga untuk Para Wanita

Tahukah Anda, bahwa menjadi istri dan ibu adalah posisi mulia yang dapat mengantarkan diri ke surga?

Pada suatu ketika, Asma binti Yazid Ashari mendatangi Rasulullah saw dan bertanya, “Ya Rasulullah, ayah dan ibuku kukorbankan untukmu dan aku datang sebagai utusan kaum wanita. Engkau adalah utusan Allah bagi kaum laki-laki dan perempuan dan kami telah beriman pada Allah dan kepadamu.”

Namun para wanita, lanjut Asma, selalu tinggal di rumah, dibatasi hijab-hijab, sibuk berkhidmat pada suami, serta mengandung anak. Sementara para lelaki bisa melakukan amalan yang memborong pahala. Mereka bisa shalat berjamaah 5 waktu di masjid,  shalat Jumat, menjenguk orang sakit, menyertai jenazah, pergi haji, dan yang paling utama, berjihad fi sabilillah.

“Jika mereka sedang haji, umrah, dan berjihad, kamilah yang menjaga harta di rumah, menjahitkan baju, dan memelihara anak-anak mereka. Maka apakah kami bisa mendapat pahala yang sama dengan mereka?”

Rasulullah lalu berpaling pada para sahabat dan bertanya, “Pernahkah kalian mendengar pertanyaan yang lebih baik dari pertanyaan wanita ini?”

Para sahabat menjawab, “Kami bahkan tidak menduga kalau para wanita akan menanyakan hal itu.”

Kemudian beliau berpaling kembali pada Asma dan bersabda,” Dengarkan dan perhatikan dengan saksama lalu sampaikan pada para wanita yang mengirimmu ke sini. Apabila seorang istri selalu berbuat baik pada suaminya dan membahagiakannya, maka kalian akan mendapat pahala yang sama dengan suami kalian.”

Ikhlas dan Ridha, Pembuka Pintu Surga

Kisah di atas dinukil dari kitab Usudul Ghabah fi Ma’rifatus Sahabah  karangan Ibnu Atsir.  Hadits ini menggambarkan pentingnya peran istri dan ibu. Tanpa adanya mereka yang ikhlas mengurus rumah dan membersamai putra putri tercinta, para suami tak akan tenang bekerja dan beribadah. Pantaslah kiranya jika Allah menjanjikan pahala yang setara dengan amalan para suami, bahkan juga ganjaran tertinggi yang diberikan pada mereka yang berjihad, yakni surga-Nya.

Dalam hadits lain disebutkan bahwa Rasulullah saw bersabda, “Apabila seorang istri menjaga shalat 5 waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kehormatan, dan taat pada suaminya, maka ketika di akhirat dikatakan kepadanya: ‘Masuklah kamu ke dalam surga dari pintu mana saja yang kamu sukai’,” (HR Ahmad).

Hadits yang lain menguatkan pentingnya ridha suami; Nabi Muhammad saw berkata: “Siapa saja perempuan yang meninggal dunia dalam keadaan suami ridha padanya, maka dia akan masuk surga,” (HR At-Tirmidzi).

Pahala Hamil, Melahirkan, dan Menyusui

Selama ini, tanpa sadar, kita sering menganggap hamil, melahirkan, dan menyusui adalah proses alamiah yang akan terjadi ketika perempuan menikah. Sehingga banyak perempuan yang terkesan mengabaikan sisi spiritualitas dan hanya berfokus pada penjagaan aspek kesehatan saat melalui momen-momen tersebut. Padahal, Islam memberikan posisi khusus pada para ibu yang mendapat amanah tersebut. Sebagaimana termaktub dalam Surat Luqman ayat 14, “Dan Kami perintahkan kepada manusia untuk berbuat baik kepada kedua orangtuanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kalian kembali.”

Begitu besar keutamaan para ibu yang hamil dan menyusui hingga Allah secara istimewa menyebut proses ini dalam Al-Qur’an beberapa kali. Seperti dalam Surat Al-Ahqaf ayat 15 dan Surat Al-Baqarah ayat 233. Kedua ayat ini berisi anjuran berbuat baik pada ibu karena besarnya keutamaan mereka yang telah melalui kehamilan dengan susah payah, mempertaruhkan nyawa ketika melahirkan, dan memberikan saripati tubuhnya dalam bentuk air susu.

Dalam sebuah hadits, Abu Hurairah ra menyebutkan bahwa ada seorang sahabat yang menghadap Rasulullah saw dan bertanya, “Ya Rasulullah, siapakah orang yang lebih berhak dengan kebaikanku?” Jawab Rasulullah, “Ibumu.” Ia bertanya lagi, “Lalu siapa?” Jawabnya, “Ibumu.” Ia bertanya lagi, “Lalu siapa?”Jawabnya, “Ibumu.” Ia bertanya lagi, “Lalu siapa?” Jawabnya, “Ayahmu,” (Bukhari, Muslim, dan Ibnu Majah).

Ibnu Al-Baththal, penulis kitab Syarh Sahih Bukhari menyatakan, berdasar hadits ini ibu memiliki tiga kali hak yang lebih besar dari ayah karena kerepotan yang mereka alami, yakni selama hamil, melahirkan, dan menyusui. Dalam hadits yang lain juga disebutkan, “Dan wanita yang meninggal dunia karena melahirkan itu syahid,” (HR. Abu Daud, 3111, dishahihkan oleh An-Nawawi di Syarh Muslim, 13/62).

Bersabar dalam Mendidik Anak

Pintu lain yang bisa mengantarkan seorang ibu mengetuk surga-Nya adalah dengan kesabaran mendidik anak. “Dr Yusuf Qaradhawi mengatakan bahwa sabar merupakan induk seluruh akhlak mulia. Oleh sebab itu,kesabaran harus diupayakan,” pesan Amirotun Nafisah, pengajar Sekolah Tinggi Ilmu Ushuluddin (STIU) Al Hikmah, Jakarta.

Ketika menjalankan peran sebagai Ibu, kesabaran akan teruji. Entah karena beratnya dalam proses mengandung, anak-anak yang sakit sehingga sang ibu harus terjaga sepanjang malam, hingga tingkah polah si kecil yang seringkali memancing emosi. Kunci bersabar, kata ustadzah yang biasa dipanggil Amiroh ini, dengan menanamkan keyakinan bahwa mereka yang sabar akan memiliki posisi mulia di sisi Allah.

Keutamaan lain yang dijanjikan Allah pada orangtua yang sabar termuat dalam hadits berikut: Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang diuji dengan anak-anak perempuan, kemudian dia berbuat baik kepada mereka, maka anak-anak perempuan tersebut akan menjadi penghalang dari siksa api neraka,” (HR Muslim).

Dengan segala keutamaan tersebut, yuk, optimalkan peran kita demi meraih surga-Nya!

Kiat Sukses


Inilah Kiat Sukses Menghadapi Setengah Perjalanan Ramadhan Berikutnya

Sahabat Mandiri, Alhamdulillah Ramadhan tahun ini sudah kita lewati setengah perjalanan. Semoga selama lima belas hari ini ibadah yang kita jalankan mendapatkan pahala dan diridhoi Allah SWT.

Masih ada waktu setengah perjalanan lagi untuk memaksimalkan ibadah di bulan Ramadhan ini. Jangan sampai bulan yang katanya kita rindukan, kita harapkan kehadirannya terlewat hanya sia-sia dan tak ada kesan apa­apa.

Berikut kiat­kiat sukses di bulan Ramadhan, agar setengah perjalanan menuju hari kemenangan dapat dimaksimalkan dengan sebaik­baiknya.

1.Tilawah Al Qur'an. Setengah bulan berlalu, sudah berapa lembaran Al Qur'an yang dibaca? Sudah berkali­kali khatam, sekali khatam, belum khatam atau bahkan belum terbaca samasekali. Masih ada waktu setengah perjalanan lagi membacanya, mengkaji setiap ayatnya, karena ada pahala berlipat­lipat dari setiap ayat yang kita baca.

2.Qiyamul Lail. Begitu sibuknya kita, hingga tarawih tak dilaksanakan, karena pulang yang kemalaman atau sholat malam kita yang terlewatkan, karena tidurnya kurang panjang hingga hanya cukup untuk makan sahur yang mendekati fajar. Yuk diperbaiki lagi sholat malam kita agar dapat membersihkan jiwa, agar lebih dekat dengan pemilik jiwa, serta pahala tentunya.

3.Memperbanyak Infaq. Bukan hanya saat lapang, saat sempitpun sebaiknya kita tetap berinfaq. Ada harta orang lain di dalam harta kita, ada pembersihan harta kita dan In Syaa Allah akan dilipatgandakan rejeki kita.

4.Mengontrol diri. Lewat bicara yang baik, lewat muhasabah yang terus menerus. Karena yang mengerti diri kita adalah kita sendiri, maka yang bisa mengontrol dan memperbaiki diri kita dari hal­hal yang negatif.

5.Memberi Makan Kepada Orang Yang Berbuka. "Barangsiapa yang memberi makanan berbuka bagi orang yang berpuasa, maka baginya pahala yang semisal orang yang berpuasa tersebut tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa tersebut sedikit pun." (HR. At Tirmidzi)

6.Memperbanyak Istighfar. "maka aku berkata (kepada mereka), "Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, sungguh, Dia Maha Pengampun." (QS: Nuh 71:10)

7.Memperbanyak Doa. "Dan apabila hamba­hambaku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada­Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)­Ku dan beriman kepada­Ku, agar mereka memperoleh kebenaran." (Al Baqarah 2:186)

8.Itikaf. Memaksimalkan sepuluh hari terakhir dengan memakmurkan masjid, beritikaf, berharap mendapatkan malam lailatul qadr dan beribadah sebaik mungkin, semaksimal mungkin, memberikan yang terbaik di Ramadhan ini. Sahabat, semoga kita dapat memaksimalkan setengah perjalanan Ramadhan ini, dapat memperbaiki ibadah­ibadah yang belum maksimal dan dapat sukses dalam bulan Ramadhan tahun ini.

Hikmah Puasa


Inilah Hikmah Puasa yang Sangat Luar Biasa

Sahabat Mandiri, apakah hikmah dari menahan haus dan lapar sejak terbit fajar hingga matahari tenggelam? Tidaklah Allah SWT memerintahkan hamba-Nya untuk melakukan hal yang sia-sia.

Puasa memiliki banyak manfaat dan faedah dan hikmah yang luar biasa, di antaranya:
  1. Merupakan sarana untuk menjadi insan yang bertakwa
  2. Merupakan sarana untuk syukur nikmat
  3. Menjadi tanda mengedepankan kecintaannya kepada Rabb-nya diatas kesenangan
  4. Berpuasa dapat melembutkan tabiat dan meluruskan syahwat
  5. Dapat menjadikan hati sibuk dengan berzikir
  6. Dengan berpuasa, orang kaya akan mengetahui limpahan nikmat Allah atasnya
  7. Dapat mengurangi dan menghilangkan sifat sombong pada jiwa
  8. Merupakan sebab kasih sayang kepada fakir miskin
  9. Berpuasa dapat mempersempit aliran darah sehingga dapat mempersempit jalan setan untuk menggoda
  10. Puasa mengumpulkan tiga macam kesabaran: dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah, dalam meninggalkan larangan-larangan-Nya dan dalam menghadapi takdir Allah yang memilukan.
  11. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kegembiraan yaitu kegembiraa ketika dia berbuka dan kegembiraan ketika berjumpa dengan Rabbnya.
  12. Memperbaiki sistem pencernaan kita, sehingga sirkulasi makanan dan buang air menjadi lebih lancar.
  13. Meningkatnya kekebalan tubuh

Ketika seorang berpuasa maka akan terjadi peningkatan limfosit sampai dengan 10 kali lipat dalam tubuhnya, hal ini memberikan pengaruh yang besar terhadap sistem imunitas tubuh. Banyak sekali bukan, manfaat dan hikmah puasa? Semoga membuat kita semakin termotivasi dalam menjalani puasa Ramadhan ini. Aamiin.

Waallahu a’laam bishowab.

Jumat, 09 Juni 2017

Madrasah Ramadhan


Alumni Madrasah Ramadhan

Apakah kita sudah menjadi Alumni Madrasah Ramadhan?

Sahabat Mandiri, bulan Ramadhan telah berlalu. Adakah hikmah yang telah kita petik berkenaan dengan bulan yang penuh berkah itu? Ataukah Ramadhan hanya sekedar rutinitas yang biasa kita lalui tiap tahunnya tanpa suatu perubahan yang berarti dalam kehidupan kita?

Semenjak empat belas abad silam, Al Qur’an yang tidak ternoda keasliannya telah mengabarkan bahwa Islam adalah agama yang sempurna, menyeluruh dan mampu menyelesaikan berbagai persoalan hidup manusia.  Al Qur’an merupakan pedoman yang menunjukkan antara yang haq dan bathil, yang telah diturunkan mulai  dari bulan yang mulia yakni bulan Ramadhan.  Hal ini menjadikan Ramadhan sebagai tonggak awal dari sebuah peradaban yang mulia.

Namun seiring dengan perkembangan zaman, peradaban manusia telah bergeser dengan total dan jauh dari nilai-nilai yang terkandung dalam Al Qur’an. Keluarnya kita sebagai alumni dari madrasah Ramadhan,  tentunya akan semakin mendekatkan kita  pada Allah. Tapi  terkadang hal itu tidak kita temui.  Mari kita renungkan. Ramadhan yang telah kita lalui dengan penuh kesederhanaan, namun pesta kemenangannya terkadang  sarat dengan kemubaziran. Kita rela membelanjakan sekian juta rupiah demi perayaan kemenangan Ramadhan.  Namun, bulan mulia itu tak sedikit pun mengubah tatanan hidup manusia yang telah carut marut seperti ini. Jika demikian bukankah kita termasuk umat yang merugi?

Hubungan Suami Istri Selalu Harmonis


Bagaimana Menjaga Agar Hubungan Suami Istri Selalu Harmonis?

Pengetahuan seputar cara menjaga hubungan suami istri agar tetap harmonis menjadi penting mengingat banyak pasangan mengeluhkan pernikahan yang mulai hambar. Mereka yang baru menikah sekalipun bisa mengalaminya.

Menjaga keutuhan dari sebuah pernikahan tidak semudah membalikkan telapak tangan, banyak yang dilalui dalam kehidupan ini. 

Berikut kami bagikan untuk anda cara menjaga keharmonisan rumah tangga :

1. Saling Menghormati
Ini point pertama yang harus dilakukan oleh seluruh pasangan suami istri yang ada di dunia tanpa terkecuali. Menghormati adalah salah satu cara kita memberi posisi tertinggi setelah Tuhan dan orang tua di hati kita. Menghormati keberadaan suami atau istri yang mendampingi kita akan membuat pasangan kita merasa dihargai. Tidak peduli apakah Anda lebih tua atau lebih muda dibandingkan pasangan Anda, yang terpenting perilaku saling menghormati antara Anda dan pasangan harus tercipta dan terjaga. Menjaga nama baik dan harga diri pasangan Anda adalah salah satu cara dari sikap saling menghormati.

2. Komunikasi
Membahas pendidikan anak atau seputar cara agar dapur tetap mengepul adalah hal biasa bagi pasangan. Namun menghabiskan banyak waktu untuk mengobrol hal-hal seru dan menyenangkan dan tertawa bersama adalah hal sederhana namun terasa sangat istimewa.

3. Membagi Kesedihan dan Kegembiraan Bersama
Suami dan istri adalah partner dalam satu kehidupan yang direkatkan dalam tali pernikahan, Untuk memupuk kasih sayang di masing-masing pihak, suami membutuhkan cinta istri, dan istri pun membutuhkan cinta suami. Suami dan istri harus berbagi suka-duka, membagi kesedihan dan kegembiraan bersama.

4. Temukan hal-hal baru dari pasangan
Temukan hal-hal baru dari pasangan setiap hari. Terlihat sederhana memang, namun akan memberikan ruang satu sama lain untuk menyesuaikan diri. Kedua pasangan sebaiknya sama-sama melakukannya dengan tujuan untuk membahagiakan pasangan. Tipsnya, jangan merasa seperti mengetahui “SEMUA” hal tentang pasangan. Ingat bahwa Anda dan pasangan adalah dua pribadi yang berbeda.

5. Ciptakan Romantisme
Suasana romantis akan tercipta bila Anda memiliki sikap yang romantis kepada pasangan Anda. Siapapun akan sepakat bahwa sikap dan suasana romantis yang tercipta adalah faktor pendukung terciptanya hubungan yang harmonis. Siapa yang tidak senang bila pasangannya sangat berbakat menciptakan suasana romantis berdua? Memang tidak semua orang berbakat menciptakan suasana-suasana yang romantis untuk pasangannya, bahkan beberapa pasangan justru gagal menciptakan keromantisannya. Namun yakinlah, semua orang punya sisi-sisi romantis tersendiri. Bedanya, ada yang menonjol ada pula yang tidak terlihat. Bakat-bakat sikap romantis tetap ada pada diri masing-masing individu. Tidak perlu repot menyusun suatu kegiatan yang bersifat romantis untuk pasangan Anda. Hal-hal kecil yang bisa menyenangkan hati pasangan Anda pun akan terasa romantis apabila Anda tulus melakukannya. Misalnya, bangunkan pasangan dari tidurnya dengan sebatang bunga mawar merah atau secangkir kopi hangat, menyelipkan surat berisi pesan cinta di saku kemeja kerjanya, atau membisikkan kalimat “I love you” di telinganya saat beranjak tidur.

6. Saling Pengertian
Banyak kasus perceraian terjadi dikarenakan kurangnya rasa pengertian masing-masing pihak. Suami atau istri akan merasa sulit menerima kekurangan dan kelebihan pasangan apabila rasa saling pengertian tidak tumbuh di hati. Padahal sejatinya, ketika memutuskan berumah tangga tentu masing-masing pihak telah siap menerima segala kekurangan dan kelebihan pasangan dalam perjalanan mengarungi biduk rumah tangga. Bila rasa saling pengertian tidak ada di hati suami atau istri, maka sudah bisa dipastikan bahwa rumah pertengkaran akan sering terjadi dan rumah tangga menjadi jauh dari suasana harmonis. Sebaiknya, mulailah menerima pasangan Anda dalam segala kondisi terburuk sekalipun. Bila ada kekurangan pada diri pasangan Anda, maka tutupilah kekurangan tersebut dengan kelebihan yang Anda miliki.

7. Berusaha menyenangkan pasangannya
Dalam kehidupan keluarga, bahkan dalam kehidupan sosial secara general, jika seseorang berusaha mengedepankan dan mengutamakan orang lain dari dirinya sendiri, maka berarti dia telah menanam benih-benih cinta dan kedekatan kepada semua orang di sekelilingnya.

Dengan demikian, setiap pasutri disarankan untuk senantiasa menyenangkan pasangannya, dan mendahulukan serta mengutamakannya dari dirinya sendiri, demi memperkukuh ikatan cinta kasih di antara keduanya. Pasalnya, ketika suami melihat istri membaktikan diri untuk menyenangkan dirinya, tentunya dia akan melakukan sesuatu yang bisa membuat senang dan gembira hati istri. Hal itu dilakukannya untuk membalas kebaikan istrinya, atau setidaknya sebagai pengakuan atas kebaikan tersebut.

8. Berterus-terang
Sikap terus terang, kejujuran, dan keberanian adalah kunci kebahagiaan kehidupan rumah tangga yang tidak mungkin nihil dari kesalahan. Dalam artian, jika Anda melakukan kesalahan, maka yang harus Anda lakukan adalah bergegas meminta maaf, berani mengakuinya, dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi di kemudian hari. Sikap tersebut sama sekali tidak berarti menistakan status dan harga diri Anda. Hal itu justru mendorong pihak lain untuk menghormati, mempercayai, dan memaafkan Anda.

9. Saling Memberi Pujian
Memberi pujian kepada pasangan Anda membantu terciptanya hubungan yang harmonis dalam ikatan suami istri. Jangan sungkan untuk saling berbagi pujian kepada pasangan Anda. Memuji akan membuat perasaan pasangan Anda berbunga-bunga. Memuji juga akan membuat pasangan Anda merasa dihargai oleh pasangannya. Dengan saling memuji, setiap pasangan akan merasa menciptakan “prestasi” tersendiri untuk pasangannya. Anda bisa memberi pujian terhadap hasil masakan istri Anda, memberi pujian kepada suami bila ia telah berhasil memperbaiki alat rumah tangga yang rusak, atau bahkan pujian-pujian kecil yang berada pada anggota tubuh pasangan Anda. Misalnya, memuji hidungnya yang mancung, memuji bulu matanya yang lentik atau memuji susunan giginya yang rapi.

10. Saling Menguatkan
Saling menguatkan juga merupakan point penting membangun hubungan yang harmonis antara suami dan istri. Ketika salah satu pasangan tengah berada dalam kondisi kesulitan, maka idealnya pasangannya menjadi penguat dan penyemangat bagi pasangannya yang kesulitan tersebut. Seringkali yang terjadi justru sebaliknya. Banyak pasangan yang enggan terlibat dalam kondisi kesulitan yang tengah dihadapi pasangannya. Ia justru menghindar karena menganggap bahwa kesulitan yang dihadapi pasangannya akan mengurangi sisi-sisi kebahagiaan dan kesenangannya. Padahal sesungguhnya, ketika bersedia menjadi pasangan suami istri dalam ikatan pernikahan yang sah, itu artinya sepasang suami istri harus rela bersama-sama terlibat dalam kondisi suka dan duka.

11. Saling Mendoakan
Hubungan suami istri yang harmonis tidak akan tercipta tanpa peran serta doa di dalamnya. Ritual saling mendoakan akan membuat masing-masing pasangan menjadi merasa sangat penting di mata pasangannya. Menyelipkan doa-doa untuk pasangan Anda juga akan membuat pasangan Anda menyadari bahwa pasangan Anda benar-benar mencintai Anda. Libatkan selalu keberadaan Tuhan di tengah-tengah rumah tangga Anda. Dengan demikan diharapkan kebaikan-kebaikan akan selalu hadir di tengah-tengah keluarga sehingga keharmonisan antar suami dan istri tetap terjaga.

Adapun penyebab-penyebab yang harus Anda hindari agar suasana harmonis tidak terganggu antara lain adalah:

1. Jangan egois!
Egois adalah biang keributan dimanapun. Rasa ingin menang sendiri, ingin selalu dimengerti, ingin selalu diperhatikan tanpa mau melakukan hal yang sama pada pasangan, dan rasa ingin selalu benar menjadi faktor dominan tercetusnya pertengkaran demi pertengkaran. Sikap egois bisa tumbuh pada diri siapa saja, baik itu pada diri istri maupun pada diri suami. Bila sikap ini terus-menerus Anda terapkan dalam menjalani hubungan suami istri, sudah bisa dipastikan pasangan Anda akan enggan menjalani hubungan yang lebih lama lagi bersama Anda. Perceraian akan menjadi pilihan yang paling sering diambil bila salah satunya tidak bisa meredam sifat egoisnya.

2. Jangan berbohong!
Jangan sekali-kali Anda membiasakan diri membohongi pasangan Anda demi sesuatu yang hasilnya hanya akan Anda nikmati sendiri. Membohongi pasangan sama artinya menyelingkuhi pasangan dari apa yang tidak ia ketahui. Bila Anda ingin berbohong, lakukan kebohongan yang tujuannya untuk kebahagiaan yang bisa dirasakan bersamanya. Misalnya Anda membohongi pasangan Anda demi keberhasilan rencana kejutan yang Anda buat untuk merayakan ulang tahunnya. Berbohong seperti itu justru akan membuat pasangan seperti itu akan membuat pasangan senang karena ada sisi-sisi romantis yang bisa dirasakan oleh Anda dan pasangan.

3. Jangan membanding-bandingkan!
Hindari sikap membanding-bandingkan antara pasangan Anda dengan orang lain. Masih mending bila Anda membandingkan kelebihannya dengan kekurangan yang dimiliki orang lain. Namun bila sebaliknya? Tentu Ini akan membuat pasangan Anda menjadi berkecil hati. Syukuri saja bagaimana adanya kondisi pasangan Anda dan yakin bahwa di setiap kekurangannya selalu ada kelebihannya. Membanding-bandingkan pasangan dengan orang

4. Jangan over protektif!
Sayang sih boleh sayang, cinta sih boleh cinta. Tapi itu tidak menjadi alasan bahwa Anda berhak menguasai seluruh aktivitas pasangan Anda dengan dalih perlindungan kasih sayang! Anda boleh melindungi pasangan Anda bila Anda merasa sesuatu itu mengancam keselamatan dan kehormatannya. Namun bukan berarti hal-hal kecil pun harus berada dalam pengawasan Anda hingga membuat pasangan Anda merasa diperlakukuan seperti anak kecil. Percayakan saja apa yang dilakukannya. Bila Anda mencurigai apa yang tengah dilakukannya berbahaya, silahkan komunikasikan sebaik-baiknya.

5. Merasa ditolak saat diajak berhubungan seksual
Suami istri seharusnya selalu berada dalam siatuasi yang adil selama berada dalam pernikahan. Sehingga tak ada satu pun yang lebih dominan dibandingkan yang lainnya, termasuk soal seks. Merasa ditolak saat diajak berhubungan seksual menjadi salah satu penyebab suami / istri merasa tidak bahagia dalam berkeluarga.

Semoga dengan mengaplikasikan tips-tips di atas bersama pasangan, Anda bisa menciptakan hubungan yang harmonis sepanjang waktu bersama pasangan Anda.

Adab-adab Mudik


Adab-adab Mudik Agar Mendapat Keberkahan

Dalam ajaran Islam yang begitu sempurna ini ada aturan atau adab ketika kita bepergian jauh, termasuk mudik. Ketika mudik berarti melakukan safar atau bepergian jauh. Jika kita melaksanakan adab safar, selain mendapat perlindungan dari Allah Swt., juga akan mendapatkan pahala.

1.Kerjakan Sholat 2 rakaat
Dirikanlah sholat sunnat dua rakaat sebelum keluar rumah. Rasulullah saw. Mencontohkan mengerjakan sholat dua rakaat sebelum melakukan perjalanan jauh. Sebagaimana dalam hadis disampaikan, “Tidaklah seseorang meninggalkan sesuatu bagi keluarganya yang lebih baik dari 2 rakaat yang dilakukan di sisi mereka ketika berniat untuk bermusafir”(H.R. Imam Thobroni)

2.Menghindari bepergian di hari Jum’at
Rasulullah saw. Menganjurkan kita tidak melakukan bepergian di hari Jum’at, tetapi lebih baik melakukan bepergian di hari Kamis, kecuali suatu hal yang mengharuskan bepergian di hari Jum’at.
“Rasulullah SAW berangkat ke Perang Tabuk pada Khamis. Rasulullah menyukai memulai perjalanannya pada Khamis.”(H.R. Imam Bukhari)

3.Meminta izin dan mengucapkan selamat tinggal kepada keluarga
“Apabila seseorang dari kamu akan bermusafir , hendaklah meminta izin kepada saudara-saudaranya, sebab sesungguhnya Allah menjadikan kebaikan pada doa mereka.”
(Diambil dari kitab al-Azkar Imam Nawawi)

4.Lebih utama memulai perjalanan di malam hari
Hendaknya memulai perjalanan pada malam hari. Karena malam hari lebih tenang dan pendek waktunya. Pada malam hari pun sedikit waktu sholat fardhu. Dan yang lebih penting bisa menjaga ibadah puasanya. “Berjalanlah pada waktu malam karena bumi dijadikan lebih pendek pada waktu malam.” (HR Imam Abu Daud)

5.Lebih tidak bepergian seorang diri
Hendaknya bermusafir dengan membawa teman. Kalau lebih dari 3 orang, sunah untuk melantik ketua bagi perjalanan tersebut. “Jika manusia mengetahui bahaya bermusafir sendirian sebagaimana aku ketahui, tentu mereka enggan bermusafir sendirian.”(H.R. Imam Bukhari)

6.Membaca doa
Seorang lelaki berkata (kepada Rasulullah), wahai Rasulullah, saya akan memulai perjalanan (musafir), jadi berikanlah nasihat kepada saya. Nabi berkata: hendaklah engkau bertakwa kepada Allah dan bertakbir setiap kali melewati (melalui) tempat yang tinggi. Selepas lelaki itu pergi, Nabi s.a.w berdoa, “Ya Allah, dekatkanlah jarak perjalanannya dan mudahkan perjalanannya.”(HR. Imam Tirmidzi)

7.Senantiasa berzikir
Jika kita melakukan perjalanan maka dianjurkan untuk senantiasa berzikir, yaitu bertakbir bila melalui tempat tinggi dan bertasbih ketika menuruni tempat tinggi. Termasuk yang naik pesawat.
Dari Jabir r.a. dia berkata: “Apabila kami naik kami bertakbir, dan apabila turun kami bertasbih”(H.R. Imam Bukhari)

8.Membeli buah tangan
Membeli buah tangan untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh untuk sanak famili, sehingga kita bisa berbagi kebahagiaan kepada keluarga. Kebanyakan dari kita selalu membeli buah tangan untuk dibawa pulang, tapi tak sadar bahwa yang kita lakukan adalah sunnah Rosul.

9.Bersujud syukur sesampainya di tempat tujuan
Ketika kita sudah sampai di tempat tujuan dianjurkan untuk sujud syukur. Hal ini sebagai wujud tanda syukur kepada Allah Swt.. Tanpa perlindungan dari-Nya tidak mungkin kita selamat sampai tujuan. Di jalan raya banyak buruk hal yang mungkin terjadi.

Istri yang Tidak Mudah Curiga


15 Tips Menjadi Istri yang Tidak Mudah Curiga

"Mas, di kantor ngapain aja?"
"Mas, temenan sama siapa aja? Ketemu siapa?"
Nelpon suami setiap jam hanya untuk bertanya di mana, ngapain, sama siapa.
WA lama enggak dibaca suami, ngambek atau banting HP.
Suami disapa di jalan oleh ibu-ibu dengan sapaan biasa aja langsung pulangnya ngamuk-ngamuk banting kursi.
"Bang, tadi ngobrol sama siapa aja?"
"Mas, kok pulang telat. Ke mana aja? Sama siapa? Berbuat apa?"
Daann, hal lain yang serupaa.

Kalau kita yang digituin, kira-kira gimana, Bun? Stres? Depresi? Atauu, jangan-jangan berpikir untuk bunuh diri karena selalu dicurigai. Na'udzubillah.

Sahabat Mandiri, perhatian tentu berbeda dengan curiga. Jika perhatian datang dari rasa sayang dan cinta, maka curiga datang dari rasa tidak percaya. Kita sendiri, kira-kira lebih suka yang mana: disayangi atau dicurigai?

Jika kita lebih suka disayangi daripada dicurigai, maka suami pun sama. Suami bakal gerah jika setiap detik dicurigai padahal dia tidak berbuat aneh-aneh.

Dampak curiga berlebihan ini sangat fatal, bisa berujung perceraian. Selain itu, hidup tidak tenang, waktu terbuang sia-sia, dan hidup jadi menderita.

Enggak mau, kan?

Untuk para Bunda yang hingga detik ini masih belum bisa mengurangi atau menghilangkan rasa curiga, tips sederhana di bawah ini mungkin bisa dicoba.

1. Tanya ke diri sendiri kenapa bisa curiga berlebihan ke suami
Apa suami pernah selingkuh? Apa Bunda merasa insecure atau rendah diri atau semacamnya? Apa Bunda pernah melihat perselingkuhan yang dilakukan orangtua yang membuat trauma dan takut jika itu akan terjadi dalam kehidupan rumah tangga Bunda?

Dengan mengetahui alasannya kenapa selalu curiga, Bunda bisa mencari solusinya.

Misal, Bunda trauma karena saat kecil pernah melihat perselingkuhan dan memori buruk itu sulit hilang sehingga sebagai akibatnya Bunda menganggap semua laki-laki sama. Solusinya? Jangan menyamaratakan. Dunia ini luas. Jangan hanya gara-gara perbuatan satu orang kita menganggap semua orang sama.

2. Percaya bahwa sejatinya Allah Sang penggenggam hati
Jika tidak menggantungkan dan mempercayakan pada Allah, terus ke siapa lagi, kan. Bukankah dengan terus menerus mengingat Allah hati akan tenang?

3. Mudah curiga merugikan diri sendiri
Betapa tidak, berapa banyak waktu terbuang sia-sia hanya karena memikirkan sesuatu yang belum jelas kepastiannya.

4. Jangan hobi lihat tayangan negatif
Kita adalah apa yang kita lihat. Jika yang kita lihat sehari-hari adalah tayangan gosip, hati akan keruh.

5. Berkumpul dengan orang-orang positif
Energi positif itu menular. Coba saja dalam 10 hari pertama kita berkumpul dengan ibu-ibu kreatif kemudian 10 hari berikutnya kita ngumpul dengan ibu-ibu tukang gosip dan tukang hura-hura. Adakah bedanya?

6. Miliki kegiatan yang positif
Jika tidak disibukkan dengan hal positif, maka kita akan disibukkan dengan hal negatif yang menyengsarakan diri sendiri.

7. Sadari bahwa suami dan istri sama-sama berjuang
Suami berjuang untuk tetap bisa menundukkan pandangannya ketika berada di luar rumah sedangkan istri berjuang untuk tidak mudah curiga. Dua-duanya butuh perjuangan. Hargailah.

8. Berkaca
Selalu curiga ke suami tapi diri sendiri begitu excited atau ngefans enggak tanggung-tanggung sama aktor Korea? Ehm ... rasanya enggak adil ya, Bund. Jangan egois. Berkacalah sebelum menuntut orang lain.

9. Apa yg kita perbuat akan kembali ke diri sendiri
As simple as that

10. Fokus memperbaiki diri
Daripada fokus curiga mending fokus meng-upgrade diri.

11. Curiga tanda gak menghargai suami
Kalau menghargai suami, seorang istri tidak akan mudah curiga atau memposisikab suaminya sebagai tersangka.

12. Curiga tanpa gak percaya Allah
Curiga berlebihan juga tanda tidak percaya bahwa Allah Mahakuasa, Allah menjaga.

13. Curiga tanda gak percaya diri
Curiga berlebihan tanda bahwa Bunda tidak percaya dengan kemampuan diri. Padahal, setiap orang pastinya istimewa. Kenapa memandang rendah diri?

14. Capek hati kalau curiga, toh di atas langit masih ada langit
Curiga takut suami bertemu wanita-wanita cantik di jalan? Padahal, wanita cantik ya pasti di mana-mana ada dan pada dasarnya sama, selalu ada yang lebih lebih dan lebih cantik.

15. Jangan lebay, emang iya semua wanita seIndobesia naksir suami kita? 
Helow ... suami kita seganteng atau seterkenal apa sampai kita benar-benar merasa insecure. Dan kita juga se-desperate atau sejelek apa sampai-sampai sama sekali enggak percaya. Jangan berlebihan.

Sahabat Mandiri, pernikahan dibentuk salah satunya oleh rasa saling percaya. Jika itu tidak ada ya percuma. Teliti boleh dalam rangka menjaga, tapi curiga jangan.

11 Manfaat Kurma


11 Manfaat Kurma yang Mungkin Belum Banyak Diketahui

Sahabat Mandiri, salah satu buah yang sering digunakan untuk berbuka puasa adalah kurma. Kurma merupakan buah istimewa. Selain dikenal dengan kelezatannya, kurma juga dikenal memiliki banyak manfaat.

Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya ajwa ( salah satu varietas kurma) adalah makanan yang lengkap dan terbaik. Jika sedikit mentega ditambahkan kepadanya, kelengkapannya menjadi sempurna." (HR. As-Suyuthi)

Rasulullah bersabda, "Barang siapa dapat menemukan kurma, berbuka puasalah dengan memakan kurma." ( HR. An-Nasa'i)

Selain dikenal dengan kelezatannya, kurma juga dikenal dengan khasiatnya. Berikut ini khasiat buah kurma untuk kesehatan, menurut Jalaluddin Abdurrahman As-Suyuthi dalam buku "Cara Pengobatan Nabi", manfaat kurma antara lain,
  1. Agar mudah mempunyai keturunan
  2. Mencegah terkena sihir dan kezaliman
  3. Menawar racun
  4. Menurut Ibnu Qayyim Al- Jauzziyah dalam buku Zadul Ma'ad, manfaat kurma antara lain, menyehatkan jantung
  5. Meningkatkan produksi sperma
  6. Menyehatkan tengorokan dengan mengurangi rasa kesat
  7. Menyehatkan perut
  8. Meningkatkan berat badan
  9. Menurut kesehatan modren, manfaat kurma antara lain, menyehatkan perut, untuk pengobatan gangguan saluran cerna
  10. Mengurangi gejala sakit tenggorokan, pilek, dan demam
  11. Merupakan sumber energi
Sumber: Buku "Nabi Saja Suka Buah" oleh dr. Sunardi

Balita Mudik


8 Tips Membawa Balita Mudik

Sahabat Mandiri, seperti sudah kita ketahui bersama, saat lebaran tiba, ada tradisi yang dilakukan oleh orang Indonesia, yaitu mudik. Mudik atau pulang kampung ini biasa dilakukan saat beberapa hari sebelum lebaran, agar dapt berkumpul di hari Raya Idul Fitri bersama orang-orang yang tercinta. Namun, bagaimana jika kita mudik dengan membawa bayi atau balita? Bagaimana cara agar anak-anak kita pun merasa nyaman meski kepadatan lalu lintas tak terhindarkan? Di bawah ini adalah beberapa tips dalam membawa balita saat mudik tiba.

1. Pilih jalur transportasi yang nyaman dan sesuai budget.
Tidak semua orang mampu mudik dengan menggunakan jalur udara untuk meersingkat perjalanan mudik. Namun, yang perlu diperhatikan adalah apapun yang kita pilih, pastikan faktor pendukung kenyamanan untuk anak tetap kita usahakan.

2. Persiapkan bekal yang cukup untuk anak selama perjalanan.
Membawa bekal sendiri jauh lebih baik. Karena kita belum tentu mendapatkan makanan yang sesuai dengan kondisi anak kita. Termasuk cemilan-cemilan yang diperlukan.

3. Persiapkan aktivitas atau mainan anak.
Perjalanan yang cukup jauh dan lama perjalanan yang bisa menjdi berkali lipat dibanding hari biasa, tentu akan membuat anak merasa bosan. Mempersiapkan aktivitas atau mainan yang disukai anak akan mengurangi rasa bosan selama perjalanan.

4. Gunakan pakaian yang nyaman untuk anak.
Bahan yang menyerap keringat akan membuat nyaman anak. Dan saat anak sudah merasa gelisah karena pakaiannya sudah tidak nyaman, kita dapat menggantinya dengan pakaian yang baru.

5. Jika memungkinkan, lakukan perjalanan saat belum terjadi arus puncak mudik.
Kita dapat memilih waktu untuk mudik sesuai dengan kondisi kita. Jika kita mudik saat belum terjadi arus puncak, kondisi lalu lintas masih belum terlalu ramai, sehingga waktu perjalanan bisa lebih singkat.

6. Jika kita menempuh perjalanan mudik yang cukup panjang, lebih dari 1 hari, usahakan beristirahat untuk sementara waktu. 
Bisa dengan menginap dulu di hotel untuk beristirahat. Agar anak kita yang masih balita, memiliki waktu untuk beristirahat dan tempat yang nyaman untuk memulihkan penat selama perjalanan.

7. Ajak anak untuk berbicara tentang perjalanan yang akan dihadapinya saat ini.
Anak akan merasa terlibat saat ia diajak berbicara tentang ap yng akan ia hadapi. Rasa ini akan mampu membuatnya nyaman dan tenang dalam menghadapi perjalanan kali ini.

8. Tentu saja yang penting adalah berdoa agar perjalanan kita selalu dilindungi Allah dan menjadi perjalanan yang barakah.

Semoga tips tadi dapat membantu sahabat dalam mempersiapkan perjalanan mudik kali ini. Niat untuk menjaga silaturahim dengan mudik, insyaallah akan terlaksana dengan baik.

Kamis, 08 Juni 2017

7 Peluang Bisnis


7 Peluang Bisnis yang Menguntungkan di Bulan Ramadhan yang Harus Dicoba

Peluang bisnis di bulan Ramadhan adalah waktu yang tepat bagi sahabat semua yang ingin mendapatkan keuntungan yang besar. Namun jelas kita harus memahami bisnis apa saja yang memang sangat berpeluang baik dan menguntungkan. Membuka bisnis dalam bulan Ramadhan harus diniatkan dengan niat yang baik, misalnya hasil dari keuntungan yang didapat sebagian akan disalurkan untuk anak yatim dan dhuafa, lalu untuk menabung dan digunakan untuk bersilaturahim bersama handai taulan di hari raya idul fitri.

Inilah mengapa bulan Ramadhan adalah bulan yang ditunggu tunggu oleh banyak pedagang, karena dengan keberkahan yang Allah turunkan, biasanya para pedagang akan mendapatkan keuntungan berkali kali lipat dari bulan biasanya, dan berikut ini adalah bisnis yang wajib sahabat coba dalam bulan yang penuh dengan kemuliaan.
  1. Berjualan busana muslim. Bisnis yang memang sangat menjamur di bulan Ramadhan ini wajib sahabat coba. Walaupun memang dalam kenyataannya banyak sekali saingan dan competitor dalam bisnis ini, namun peminat dan calon pembelinya pun sangat banyak. Ada beberapa tips yang bisa sahabat pakai dalam berbisnis busana muslim di bulan Ramadhan. Pilih model dan tipe busana muslim seperti baju koko atau gamis yang unik dan jarang ada di pasaran. Hal ini dikarenakan busana muslim akan digunakan pada saat hari raya, dan tidak jarang yang ingin tampil beda dan modis di hari raya.
  2. Berjualan minuman dingin atau es. Suasana Ramadhan memang sangat cocok untuk selalu menikmati minuman yang segar dan dingin. Inilah mengapa berjualan es buah, sirup dan minuman lainnya menjadi peluang bisnis yang amat menguntungkan. Tips bagi sahabat sekalian dalam berjualan es atau minuman segar di bulan Ramadhan adalah, jangan pelit akan bahan baku. Lebih baik menaikkan harga sedikit lebih mahal, namun kaya akan rasa da nisi, daripada kita berkutat menekan harga modal untuk mendapatkan keuntungan yang banyak. Kuncinya lebih kepada banyaknya penjualan dengan mengambil margin keuntungan yang tidak terlalu besar.
  3. Jual kue kering untuk hari raya idul fitri. Hampir sama dengan berjualan es, perkaya kue dengan resep dan bumbu yang ciamik, sehingga unggul dalam rasa. Selain itu persiapkan tester yang memang kita harus mempersiapkan modal diawal. Dari segi packaging atau kemasan juga baiknya kita rancang dengan sebaik mungkin, dan jika sahabat serius persiapkan brand yang mudah diingat oleh pembeli.
  4. Jualan sarung dan mukena. Ramadhan adalah bulan ibadah, sehingga banyak orang menginginkan peralatan ibadah juga fresh dan baru. Sarung dan mukena adalah hal yang paling lazim digunakan untuk beribadah, oleh karenanya langkah awal, sahabat baiknya mencari supplier atau produsen dari produk ini yang berkualitas dan bersaing masalah harga. Siapkan juga untuk anak anak, karena modelnya pasti lebih fun dan lebih banyak ragamnya. Jika dirasa modal masih sedikit, jadilah dropshipper asal kualitasnya sudah diketahui baik. Namun jika memiliki modal, jangan ragu untuk melakukan stok.
  5. Berjualan makanan ifthor. Makan untuk hidangan berbuka merupakan peluang bisnis yang sangat menggiurkan. Mulai dari gorengan, roti, hingga beragam makanan yang unik dan menggugah selera sangat memungkinkan dagangan kita akan laris manis. Lagi lagi kunci dalam menjual makanan adalah tidak pelit dengan bumbu, sehingga rasa yang kita jual akan terus teringat oleh pelanggan yang membeli makanan kita.
  6. Rental Kendaraan (Mobil atau Motor) Bagi sahabat yang memiliki kenalan teman atau rekanan yang memiliki kendaraan namun jarang dipakai. Hal tersebut bisa menjadi peluang bisnis di bulan Ramadhan. Khususnya sahabat yang berada di daerah (Bukan Jabodetabek) hal ini pastinya akan menjadi alternatif peluang usaha yang sangat menggiurkan. Menjelang hari raya idul fitri pasti banyak orang orang kota yang mudik ke daerah asal, dan yang tidak menggunakan kendaraan dari asal Jabodetabek pasti membutuhkan kendaraan dan ini menjadi peluang bisnis yang sangat menguntungkan.
  7. Berbisnis parsel lebaran. Parsel lebaran adalah usaha musiman yang hadir menjelang hari raya idul fitri, oleh karena itu bisnis ini pasti akan melimpah ruah di bulan Ramadhan. Kami menyarankan bagi sahabat yang ingin berusaha parsel lebaran sudah memiliki rekanan atau kenalan di berbagai perusahaan, karena parsel lebaran biasanya pelanggannya adalah kantoran yang akan memberikan hadiah berupa parsel untuk rekanan bisnisnya.

Semoga artikel singkat tentang 7 peluang bisnis yang menguntungkan di bulan ramadhan bisa menjadi ide yang bisa dijalankan oleh sahabat semua. Namun yang terpenting bisnis yang kita lakukan di bulan Ramadhan jangan sampai melalaikan kita dari beribadah kepada Allah, karena bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan limpahan pahala dari Allah.

Makan Sahur


5 Tips Sehat Makan Sahur Agar Tetap Fit Berpuasa

Sahabat Mandiri, bersantap sahur sangatlah penting selain karena disunahkan juga sebagai cadangan energi sepanjang hari berpuasa. Rasulullah ada bersabda daripada Anas r.a: “Makan sahurlah kamu, kerana sesungguhnya dalam sahur itu terdapat keberkahan”. (Muttafaqun alaih)

Bersahur membantu kita untuk lebih fit semasa berpuasa, dan juga melatih kita untuk bangun pada sepertiga akhir malam. Waktu yang mempunyai kelebihan untuk ibadah dan dimustajabkan doa serta istighfar. Sebuah hadis menerangkan tentang keutamaan waktu ini, Rasulullah s.a.w bersabda: “Tuhan kita Yang Maha Berkat dan Agung turun setiap malam ke langit dunia, ketika hanya tinggal sepertiga malam yang akhir. Lalu berfirman: “Sesiapa yang berdoa kepadaKu, akan Aku perkenankan untuknya. Sesiapa yang meminta kepadaKu, akan aku berikanNya. Sesiapa yang memohon keampunan kepadaKu, akan Aku ampunkannya” (Riwayat al-Bukhari dan Muslim).

Membiasakan diri untuk bangun pada waktu tersebut memberikan peluang dan ruang kepada kita untuk berdoa dan memohon hajat kepada Allah SWT. Selain itu keutamaan bersahur lainnya adalah karena makan sahur menjadi pembeda  antara puasa orang-orang Islam dengan puasa ahli Kitab. Demekian beberapa keutamaan makan sahur.

Nah, Sahabat Mandiri, berikut ini beberapa tips berkaitan makan sahur agar tubuh tetap fit sepanjang berpuasa. Yuk disimak.

1. Tidak berlebihan
Makan sahur sebaiknya jangan berlebihan. Makan sahuy yang berlebihan akan membuat kita malas atau berat beraktivitas dan menjadi tidak produktif. Hikmah dari puasa sendiri sebenarnya agar kita mengurangi makan dan mengurangi asupan kalori. Jika hal ini dilakukan dengan niat mengendalikan nafsu makan, maka insya Allah puasa akan menyehatkan kita. Salah satu manfaatnya adalah berat badan akan turun di akhir bulan Ramadan. Hal ini tentunya akan diikuti oleh penurunan kadar kolesterol, gula dan lain-lain yang menyebabkan gangguan kesehatan.

2. Gizi komplit
Makan menu beragam dengan gizi yang cukup yaitu makanan yang mengandung berbagai zat gizi yang diperlukan tubuh. Zat gizi ini terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral.

3. Cukup kebutuhan serat
Makan buah dan sayuran untuk kebutuhan serat. Makan sahur dengan makanan tinggi serat akan menjaga perut tetap kenyang sepanjang hari.

4. Minum yang cukup
Minum air putih yang cukup saat sahur dan menjelang subuh. Minum yang cukup membantu agar tidak terkena dehidrasi selama berpuasa. Tubuh yang terkena dehidrasi dapat menimbulkan masalah kesehatan seperti radang tenggorokan. Jadi pastikan mengkonsumsi cairan yang cukup ketika sahur. Tapi hindari minum minuman manis yang berlebihan. Kopi atau teh juga perlu dihindari saat sahur karena akan menyebabkan kita sering buang air kecil yang berakibat tubuh kekurangan cairan.

5. Akhirkan
Dianjurkan untuk mengakhirkan makan sahur. Kira-kira  satu atau setengah jam sebelum subuh. Selain merupakan sunnah Rasul, mengakhirkan sahur juga nyata manfaatnya untuk kesehatan. “Sahur itu barakah maka jangan tinggalkan meski hanya dengan seteguk air. Dan termasuk sunnah ketika sahur adalah untuk mengakhirkannya”, Sabda Nabi Muhammad SAW, dari Abi Said al-Khudri RA. Proses pencernaan kita kurang lebih memerlukan waktu 8 - 10 jam. Mengakhirkan sahur, membuat masa kosong perut tidak akan terlalu lama yaitu hanya sekitar 2 -3 jam saja.

Jadi Sahabat Mandiri sekalian, agar kita tetap fit dan sehat selama puasa, jangan tinggalkan makan sahur ya. Dengan begitu, semoga kita tetap sehat dan tetap fit untuk menjalankan aktivitas harian kita sepanjang bulan ramadhan ini. Wallahu’alam.

Semoga bermanfaat.

Wanita Haid


5 Tips Agar Wanita Haid Imannya Tidak Menurun

Sahabat Mandiri, kecenderungan wanita, ketika datang bulan biasanya kondisi iman akan menurun, sudahlah hormon PMS membuat sensitif dan gampang tersinggung, tidak shalat selama berhari-hari, beberapa wanita haid juga tidak tilawah quran, dan yang pasti kondisi badan sedang kotor.

Bagaimana menyiasati agar keimanan tetap stabil? 

Berikut ini 5 tips bagi wanita haid agar keimanan tetap prima:

1. Perbanyak dzikir
List beberapa dzikir yang perlu dibaca sepanjang hari, mulai dari dzikir al ma'tsurat di pagi dan sore hari, dzikir sebelum tidur, dan dzikir lainnya yang bagus untuk membentengi diri dari gangguan syetan dan kelalaian.

2. Mengikuti kajian keislaman
 Tidak hanya secara offline, tapi bisa juga mengikuti kajian keislaman secara online melalui video-video yang saat ini bisa kita peroleh di berbagai platform.

3. Muroja'ah hafalan qur'an
 Sudah hafal berapa juz? Silakan muroja'ah hafalan setiap harinya untuk memastikan hati kita senantiasa bersentuhan dengan ayat-ayat qur'an yang menenteramkan dan menyehatkan jiwa.

4. Jauhi musik/ film
 Musik dan film sangat mungkin membuat kita lalai, kalaupun ingin menikmatinya, batasi durasinya... jangan sampai seharian menonton film mentang-mentang sedang datang bulan.

5. Baca buku positif
 Wanita haid secara hormonal agak labil, oleh sebab itu perlu mendapat asupan positif baik dari buku bacaan maupun dari artikel-artikel online yang bisa banyak diperoleh di website islami.

Semoga tips di atas bermanfaat dan bisa dipraktikkan.

5 Tipe Muslimah


5 Tipe Muslimah di Sosial Media

Sahabat Mandiri, ada berbagai macam tipe perempuan yang bisa kita temui di sosial media. Berikut ini ada 5 tipe muslimah di sosial media, kira-kira Sahabat Mandiri termasuk tipe yang mana nih?

1. Pedagang
Punya produk apapun langsung ditawarin di sosmed, bahkan numpang komentar di 'lapak' orang lain pun isinya penawaran barang dagangan. Banyak juga yang sengaja ikutan grup ini itu di chatroom atau sosmed demi bisa gelar dagangan. Ckckck... asalkan sama-sama ridho, moga jual-belinya menjadi perniagaan yang barokah, tapi kalau ada yang merasa terganggu dengan cara jualan kita, sebaiknya introspeksi dan ganti strategi yaa.

2. Seleb style
Tiada hari tanpa posting selfie dan unjuk kecantikan di sosmed. Mulai dari foto sampe video, semuanya mengekspos kecantikan fisik, fashion, make up dan wajah. Seolah seleb pokoknya. Kalau suami ridho masih lumayan, meski bukan berarti aman dari fitnah, tapi kalau nggak... wadduh.

3. Tausiyah-er
Mulai dari postingan sampai komentar semuanya berisikan tausiyah dari hadits, ayat Qur'an, dan juga nasihat-nasihat bijak, subhanallah... keren pake banget! Yang penting, senantiasa luruskan hati, jangan sampai memposting hal bermanfaat seperti ini hanya untuk kepentingan duniawi semata, misalnya untuk menambah followers, supaya di-like, atau pencitraan di hadapan manusia semata. Sayang sekali kan kalau salah pasang niat. Dan jangan lupa untuk tetap istiqomah berbuat baik sekalipun banyak yang mencibir 'pamer/riya', karena yang bisa menilai riya' atau tidak hanyalah Allah yang Mengetahui isi hati.

4. Food Lovers
Semua postingannya gak jauh-jauh dari masakan dan makanan, pokoknya melihat isi sosmednya bikin air liur menetes dan perut mendadak keroncongan. Cocok untuk yang mau belajar masak atau mencari resep enak untuk keluarga.

5. Family
Mengupload foto dan video anak di sosmed sih hukum asalnya boleh yaa, tapi waspadai juga resikonya, salah satunya bahaya penyakit 'ain. Jika ada yang memuji anak kita, jangan lupa bersyukur pada Allah dan ucapkan hamdalah. Sungguh bahaya penyakit 'ain (pandangan mata) adalah nyata, anak bisa 'sakit' tanpa sebab, atau badannya kurus, dikarenakan ada orang yang memandang dengan dengki atau terlalu mengagumi foto/ video anak kita yang dipajang di sosmed misalnya.

"Pengaruh ‘ain itu benar-benar ada, seandainya ada sesuatu yang bisa mendahului takdir, ‘ainlah yang dapat melakukannya.” (HR. Muslim)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk meminta perlindungan untuk Hasan dan Husain, yaitu:
“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang telah sempurna dari godaan setan, binatang beracung dan dari pengaruh ‘ain yang buruk.” (HR. Bukhari dalam kitab Ahaditsul Anbiya’: 3120)

Atau dengan doa,

“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang telah sempurna dari kejahatan makhluk-Nya.” (HR. Muslim 6818).

Semoga bermanfaat dan menginspirasi kebaikan.

Shalat Idul Fitri


5 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Berangkat Shalat Idul Fitri

Sahabat Mandiri, berikut ini 5 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Berangkat Shalat Idul Fitri, agar shalat yang kita laksanakan lebih khusyu, tenang, dan tetap mengutamakan keselamatan.

1. Memastikan keluarga telah menyantap hidangan meski hanya sebutir kurma sebelum berangkat shalat Idul Fitri
Mengikuti hadits yang menyatakan bahwa Rasulullah memakan sesuatu sebelum berangkat shalat Idul Fitri, ulama memperkirakan hal tersebut dilakukan Rasulullah agar umatnya tidak mengira harus berpuasa sebelum shalat Idul Fitri.

2. Memastikan kompor di rumah dalam keadaan mati
Jika telah menghangatkan sayur atau sehabis memasak sesuatu, untuk menjaga keamanan, sebelum berangkat ke masjid ada baiknya memeriksa kembali kondisi kompor di rumah, pastikan dalam keadaan mati agar tak terjadi hal-hal yang membahayakan selama keluarga sedang melaksanakan shalat.

3. Memastikan rumah dalam keadaan terkunci
Banyak yang mengambil kesempatan dalam kesempitan. Di saat semua orang bergembira di hari raya dan melaksanakan shalat Idul Fitri berjamaah, ada yang memanfaatkan untuk berbuat kejahatan. Oleh sebab itu, tetap waspada dan pastikan untuk mengunci pintu dan pagar rumah sebelum berangkat shalat.

4. Memastikan berangkat shalat sudah dalam keadaan berwudhu
Dikarenakan shalat Hari raya biasanya dilaksanakan di lapangan terbuka, ada baiknya kita telah menyempurnakan wudhu sebelum berangkat, agar tak kesulitan mengambil wudhu sebelum pelaksanaan shalat.

5. Memastikan keluarga sudah menunaikan zakat fitrah sebelum pelaksanaan shalat Idul Fitri

Demikianlah beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum shalat Idul Fitri, semoga bermanfaat.

Lailatul Qadar


4 Tanda Datangnya Lailatul Qadar

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.” (Al Qadr: 1-3)

Sudah tidak asing lagi bagi kita, ya? Malam kemuliaan itu adalah Lailatul Qadar. Lailatul Qadar sangatlah istimewa di benak kita. Siapapun pasti menginginkan dirinya beruntung mendapatkan keberkahan dari Lailatul Qadar. Jika kita tilik dari namanya, Lailatul Qadar berasal dari bahasa Arab yang berarti malam ketetapan. karena pada malam ini, Al-Qur’an diturunkan sebagai pedoman hidup manusia dan barang siapa yang beribadah maka pahalanya akan dilipat gandakan lebih dari 29.500 ganda. Ia layaknya orang yang terus menerus beribadah lebih dari seribu bulan atau lebih dari 83 tahun. Oleh sebab itu, perbanyaklah berdo’a dan beribadah saat Lailatul Qadar. Karena do’a kita akan diijabah dan dosa-dosa kita diampuni.

Dari Aisyah. Ia berkata, “Saya bertanya, Ya Rasulullah, bagaimana jika saya dapat mengetahui malam qadar itu, apakah yang sebaiknya kita ucapkan pada malam itu?” jawab beliau, “ucapkanlah olehmu: ya Allah, sesungguhnya engkau pengampun, suka mengampuni kesalahan, maka ampunilah kesalahanku.” (HR. Lima ahli hadist kecuali Abu Dawud, dan Tirmidzi menilainya shahih)

Pada malam ini, para malaikat turun ke bumi termasuk malaikat jibril. Ini menandakan bahwa Lailatul Qadar benar-benar malam penuh berkah dan rahmat. Juga diibaratkan, malam penuh kesejahteraan hingga terbit fajar. Dimana setan tidak bisa berbuat jahat dan manusia hanya bergelut dengan nafsu dirinya sendiri untuk bisa memanfaatkan momentum ini. Takdir tahunan pun dicatat pada malam Qadar ini.

Namun ternyata, Lailatul Qadar dijadikan rahasia oleh Allah. Kita tidak tahu kapan pastinya malam itu terjadi. Ada perbedaan pendapat para ulama tentang kapan terjadinya Lailatul Qadar. Namun yang lebih kuat pendapatnya yaitu pada malam-malam ganjil di 10 hari terakhir Ramadhan. Yang paling terkenal, pendapat tentang Lailatul Qadar terjadi pada malam ke-27 Ramadhan. Akan tetapi, perbedaan penentuan awal mulai 1 Ramadhan membuat kita tidak bisa menjadikan pendapat itu sebagai patokan pasti.

Dari Ibnu Umar, “Rasulullah SAW telah berkata, “barang siapa yang ingin menjumpai malam qadar, hendaklah ia mencarinya pada malam dua puluh tujuh.” (HR. Ahmad dengan sanad yang sahih)

“Rasulullah SAW sangat bersungguh-sungguh pada 10 hari terakhir dari bulan Ramadhan, melebihi kesungguhan beliau di waktu lainnya.” (HR. Muslim)

Jadi, bagaimana kita bisa tahu Lailatul Qadar telah datang? Rasulullah SAW pernah bersabda tentang tanda-tanda datangnya Lailatul Qadar. Bila kita merasakan keempat hal dibawah ini, maka kemungkinan besar Lailatul Qadar telah kita temui. Keempat tanda tersebut yaitu:
  1. Udara dan suasana pagi tampak damai dan tenang.
  2. Keesokan hari malam Lailatul Qadar, sinar matahari tampak cerah namun teduh.
  3. Malamnya terang, tidak dingin, tidak berawan, tidak panas, dan tidak ada badai.
  4. Siapa yang beribadah di malam ini, mendapatkan kesan berbeda dari malam-malam yang lainnya. Ibadah mereka terasa sangat nikmat dan hatinya tenang saat bermunajat kepada Allah.

4 Hal yang Harus Dihindari saat Berbuka


4 Hal yang Harus Dihindari saat Berbuka

Salah satu saat yang paling dinanti-nantikan dalam bulan puasa adalah pada saat berbuka. Namun, tak jarang, sesaat setelah berbuka, tubuh justru terasa bertambah lemas dan malas untuk beribadah. Apa pasal? Mungkin saja, karena makanan dan minuman yang dipilih pada saat berbuka kurang tepat. Atau juga karena berbuka puasa seakan menjadi ajang balas dendam, menyantap semua yang ada atau jenis hidangan tertentu dalam porsi yang serba “terlalu”.

Ingin tahu beberapa “terlalu” yang dapat menyebabkan tubuh justru bertambah lemas setelah berbuka puasa? Ini dia:

1.Terlalu banyak minum
Tenggorokan yang terasa kering seharian membuat tak sedikit orang berbuka dengan cara minum sebanyak-banyaknya. Hal ini dapat menimbulkan perasaan kurang nyaman pada lambung, seperti terasa kembung, mual dan begah. Maka untuk menghindarinya, lebih baik minum sedikit demi sedikit yang diatur mulai dari saat berbuka hingga menjelang tidur dan saat sahur. Dua gelas saat berbuka, empat gelas secara bertahap sampai menjelang tidur dan dua gelas lagi di waktu sahur.

2.Terlalu banyak menyantap makanan manis
Saking menginginkan tenaga cepat pulih, sebagian orang melampiaskannya dengan menyantap makanan manis secara berlebihan pada saat berbuka. Padahal, makanan manis yang dikonsumsi dalam jumlah besar akan mengakibatkan lonjakan insulin dalam tubuh. Hal ini juga dapat membuat tubuh merespon penimbunan lemak dengan lebih cepat. Selain membuat tubuh terasa tidak nyaman, hal ini juga dapat menyebabkan berat badan justru naik di bulan puasa.

3.Terlalu banyak menyantap makanan dan minuman dingin
Sesuatu yang terasa dingin memang sangat menggiurkan untuk disantap saat berbuka. Namun langsung menyantap makanan dan minuman dingin pada saat berbuka, apalagi jika dikonsumsi berlebihan, akan menimbulkan ketidakseimbangan suhu dalam tubuh setelah seharian berpuasa. Hal ini juga bisa memicu penyakit flu dan radang tenggorokan. Jadi jika ingin makan atau minum sesuatu yang dingin, sebaiknya setelah lambung terisi dengan karbohidrat kompleks dan dalam jumlah secukupnya saja.

4.Terlalu banyak makan yang bergoreng dan berlemak
Cemilan jenis gorengan juga dapat menimbulkan efek negative pada tubuh jika disantap berlebihan saat berbuka. Makanan yang sarat lemak ini sulit diproses oleh hati, bisa menghambat saluran pencernaan dan menyebabkan keasaman dalam tubuh.

Kesimpulannya, segala sesuatu yang serba “terlalu” atau berlebihan akan memberikan efek negative pada tubuh. Maka, marilah kita mengikuti anjuran Rasulullah SAW dalam hal mengonsumsi makanan dan minuman, yang salah satunya adalah mengonsumsi dalam batas yang wajar serta sesuai keperluan tubuh, sebagaimana hadits berikut :

"Tidak ada satu wadah pun yang diisi oleh Bani Adam, lebih buruk daripada perutnya. Cukuplah baginya beberapa suap untuk memperkokoh tulang belakangnya agar dapat tegak. Apabila tidak dapat dihindari, cukuplah sepertiga untuk makanannya, sepertiga lagi untuk minumannya, dan sepertiga lagi untuk nafasnya." (HR Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban dalam Shahihnya yang bersumber dari Miqdam bin Ma’ di Kasib)

Gangguan Pencernaan


4 Gangguan Pencernaan Ini Akan Terjadi Kalau Salah Pola Makan Saat Puasa

Sahabat Mandiri, kalau pola makan kita benar, in syaa Allah puasa akan berdampak baik untuk pencernaan kita.

Akan tetapi, kalau pola makan kita keliru... maka di bulan Ramadhan ini kemungkinan besar kita mengalami salah satu dari 4 gangguan pencernaan berikut.

Kalau benar-benar mengalaminya, langsung cari tahu penyebabnya apa, dan segeralah hentikan kebiasaan salah tersebut.

1. Kembung
Makan, minum, makan lagi, minum lagi, terus seperti itu sampai kekenyangan, inilah penyebab perut kembung.

Di lambung, cairanlah yang pertama kali diturunkan ke usus kecil setelah itu lambung akan mengeluarkan enzim dan asam. Jadi, sebaiknya minum dulu sebelum makan, jangan diselang-seling.

Selain itu, beberapa makanan juga berpotensi menyebabkan perut begah atau kembung: kol, brokoli, kubis, kale, kacang-kacangan, makanan berminyak, minuman bersoda dan lainnya.

2. Naiknya asam lambung
Penyebab yang umum adalah telat berbuka puasa dan juga langsung tidur setelah makan. Akibatnya asam lambung sekaligus makanan yang kita konsumsi terasa naik ke kerongkongan. Nyeri di ulu hati dan dada terasa panas.

Cara mencegahnya adalah tidak makan berlebihan, hindari makanan yang mengandung lemak tinggi serta kafein. Dan biasakan jangan tidur setelah makan. Jika ingin tidur, sebaiknya berikan jeda 2 hingga 3 jam setelah makan.

3. Sembelit
Konstipasi atau sembelit alias susah Buang air besar bisa terjadi ketika asupan cairan dan serat dalam tubuh kita kurang.

Maka cara mencegahnya adalah dengan cukup minum air putih, mengonsumsi makanan berserat tinggi ketika sahur dan berbuka. Seperti buah dan sayuran.

4. Diare
Salah konsumsi makanan bisa sebabkan diare alias mencret. Biasanya kita kalap ketika sahur dan berbuka, segala jenis jajanan masuk mulut, baik yang sehat maupun yang 'sampah', hal ini berpotensi menyebabkan terserang diare.

Perlu dipastikan makanan yang kita konsumsi halal dan thoyyib ya Sahabat Mandiri, agar di bulan ramadhan ini kita mendapat kesehatan pencernaan dan bukannya malah ganggua  pencernaan karena salah pola makan.

Perempuan Lebih Mementingkan Harta


3 Alasan Banyak Perempuan Lebih Mementingkan Harta daripada Kriteria Jodoh Lainnya

Sahabat Mandiri, tidak sedikit lelaki yang merasa heran... kenapa sih banyak perempuan lebih melihat harta dibandingkan ketampanan, keturunan, akhlak, ataupun kriteria jodoh lainnya?

Meskipun tidak semua perempuan seperti itu, tapi memang tidak bisa dinafikan, masalah harta menjadi salah satu pertimbangan besar bagi para perempuan, berikut ini 3 alasannya:

1. Kebutuhan realistis
Seorang perempuan, apalagi para seleb yang memiliki paras cantik dan sudah dikelilingi fasilitas mewah sejak lahir, pasti memiliki hitung-hitungan realistisnya sendiri.

Mulai dari biaya perawatan wajah, make up, biaya baju, tas, rumah, traveling, dan segala kebutuhan hidupnya, misalnya setelah dikalkulasikan ternyata hanya bisa dipenuhi oleh seseorang dengan penghasilan seratus juta Rupiah sebulan. Maka, lelaki di bawah standar tersebut otomatis tertolak, seberapapun gantengnya.

Tidak perlu bersu'udzon bahwa mereka cinta dunia, gaya hidup berlebihan, dan lain sebagainya, karena itu bukanlah hak kita untuk menghakimi. Akan tetapi yang perlu kita jadikan hikmah adalah untuk membiasakan diri hidup sederhana, hidup zuhud sebagaimana Rasulullah yang kaya raya namun tetap memilih gaya hidup orang miskin dan mencintai mereka.

Perempuan dengan gaya hidup sederhana in syaa Allah lebih mudah bersyukur, mudah beradaptasi, dan tidak banyak tuntutan pada suami nantinya.

2. Capek hidup susah
Ada perempuan yang sudah merasakan tidak enaknya hidup dalam kondisi serba kekurangan, ia berharap ketika menikah kondisi finansialnya bisa lebih baik daripada ketika masih hidup sendiri. Oleh karena itu, ia menjadikan finansial sebagai pertimbangan utama ketika memilih calon suami.

3. Melihat banyaknya kasus suami tak bertanggungjawab
Alasan selanjutnya adalah banyaknya kasus rumah tangga di mana sang suami tak mau menafkahi istrinya, sehingga para perempuan sangat berhati-hati agar hal tersebut tidak terjadi pada diri mereka.

Bagaimana pun, tidak semua perempuan itu matrelialistis, masih banyak muslimah shalihah yang mementingkan agama dan akhlak calon suaminya dibandingkan harta dunia.

Kamis, 06 April 2017

Scroll To Top